Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Properti 2020 Jadi Buyers Market

Pasok properti sudah tinggi, namun masih banyak orang yang belum mempunyai rumah karena belum mau atau belum mampu membeli rumah. Di tengah kondisi pasar properti yang masih lesu, pasar properti tengah berpihak pada konsumen.
Pekerja beraktifitas di proyek pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktifitas di proyek pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pasok properti sudah tinggi, namun masih banyak orang yang belum mempunyai rumah karena belum mau atau belum mampu membeli rumah. Di tengah kondisi pasar properti yang masih lesu, pasar tengah berpihak pada konsumen alias bersifat buyer market.

Berdasarkan riset Rumah.com Indonesia Property Market Index Kuartal I/2020, pasok properti masih tinggi di segala sektor, terlebih di sektor apartemen untuk kalangan menengah atas. Umumnya, apartemen dijadikan sarana untuk investasi.

Namun, iklim investasi sejak 2019 masih belum membaik. Pasalnya perekonomian Indonesia juga belum bisa bertumbuh pesat setelah menghadapi tahun politik, kini ditambah dengan adanya wabah Covid-19.

“Dengan kondisi ini, banyak juga pengembang apartemen yang kemudian memutuskan masuk ke kelas pasar menengah bawah dan memberikan harga yang lebih terjangkau,” ungkap Country Manager Rumah.com Marine Novita melalui laporan tertulis, dikutip Jumat (10/4/2020).

Karena serapan pasar yang lesu akibat banyaknya calon konsumen yang wait and see, pertumbuhan harga properti juga melambat sejak 2019 hingga kuartal I/2020. Selain itu, pemerintah, pengembang, dan perbankan juga telah memberikan berbagai insentif kemudahan pembiayaan perumahan.

Hal ini dinilai Rumah.com menjadi salah satu alasan kenapa saat ini pasar properti sedang berpihak pada konsumen atau disebut buyers market.

“Tahun ini konsumen masih akan dimanjakan oleh banyak pilihan suplai dengan harga yang bersaing. Karena itu, tak ada salahnya jika konsumen mencoba menegosiasikan harga yang dipasang oleh penjual, di luar diskon dan bonus yang ditawarkan,” imbuh Marine.

Hal serupa juga disampaikan oleh Senior Associate Director and Research Colliers International di Indonesia Ferry Salanto. Dia menyebutkan bahwa sepanjang kuartal I/2020 harga properti mengalami stagnasi melihat kondisi yang sedang terjadi.

“Harga asking price apartemen kuartal I/2020 hampir tidak bergerak. Di kondisi saat ini untuk tetap menarik pembeli pengembang pasti akan memberikan berbagai diskon, sehingga harga properti bisa lebih terjangkau lagi,” ujarnya.

Terlebih, di tengah kondisi wabah Covid-19, imbuh Ferry, akan selalu ada pengembang atau pemilik properti yang membutuhkan uang untuk menjaga arus kasnya. Menurutnya, diskon harga properti bisa dijadikan strategi andalan yang mau tidak mau harus dilakukan pengembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper