Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB Biaya Industri Pangan Tradisional

Sejumlah makanan tradisional yang merupakan kearifan lokal Indonesia membutuhkan dukungan pembiayaan yang ekstensif untuk mengembangkan sayap bisnis dalam negeri apalagi jika ingin melaju ke pasar global.
kerupuk/Antara
kerupuk/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah makanan tradisional yang merupakan kearifan lokal Indonesia membutuhkan dukungan pembiayaan yang ekstensif untuk mengembangkan sayap bisnis dalam negeri apalagi jika ingin melaju ke pasar global.

Kerupuk Karuhun Sukabumi dan Dodol Garut adalah segelintir dari banyak produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) dengan tujuan mengangkat makanan khas daerah jadi idola nasional bahkan tak menutup kemungkinan meroket di pasar global.

Cita-cita menembus pasar global melalui ekspor produk UMKM diakui tak semudah membalik telapak tangan, apalagi, untuk bank di tingkat daerah berstatus BUKU III. Ambil saja contoh sepak terjang Keripik Karuhun, makanan ringan dari singkong dengan kemasan berwarna merah sejak 2014 produksinya telah mencapai 10.000 bungkus per hari, dengan pencatatan omzet Rp2 miliar sampai Rp3 miliar per bulan. Alhasil, jika Keripik Karuhun menaruh harapan untuk bisa melakukan ekspor.

Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto menjelaskan saat ini untuk pembiayaan UMKM, Bank BJB memang tidak spesifik untuk mendorong pembiayaan ekspor. Dia menyebut, skala usaha UMKM masih tergolong dalam skala nasional. Dia bercerita, untuk mendorong pembiayaan kredit kepada UMKM, pihaknya melayani mereka di kantor cabang dan cabang pembantu Bank BJB.

“Para pelaku UMKM bisa mengakses melalui jaringan kantor kami tersebut,” tutur Widi kepada Bisnis, beberapa waktu yang lalu.

Beberapa skema ditawarkan Bank BJB bagi nasabah pelaku usaha UMKM. Misalnya saja; produk Kredit Mikro Utama, ada Kredit Mesra yang berbasis komunitas di Jawa Barat, ada program KUR yang juga merupakan program pemerintah daerah.

“Semuanya bisa dipakai, dilihat juga dari kebutuhan pembiayaan dan skala usahanya,” tutur Widi. Dia melanjutkan, secara umum agunan berupa aset tetap namun ada juga yang diberikan tanpa agunan. Misalnya Kredit Mesra. “Ini karena sifatnya tanggung renteng,” jelas Widi.

Sementara itu, untuk peningkatan kapasitas dan skala usaha, Bank BJB juga mempunyai program PESAT atau Pemberdayaan Ekonomo Masyarakat Terpadu. Program pendampingan dan pelatihan ini merupakan salah satu program yang rutin dilakukan dalam PESAT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper