Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Properti Sektor Logistik dan Kesehatan Tak Terdampak Parah

Pasar logistik terutama terbantu oleh kenaikan permintaan dari industri makanan dan minuman.
Ilustrasi: Kawasan pergudangan Safe n Lock yang dikelola PT Berkah Makmur Amanda Tbk. /mbagroup.id
Ilustrasi: Kawasan pergudangan Safe n Lock yang dikelola PT Berkah Makmur Amanda Tbk. /mbagroup.id

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan properti secara global mengalami perubahan di tengah pandemi Covid-19. Namun, properti yang terkait dengan industri kesehatan dan logistik disebut-sebut tak mengalami banyak penurunan.

Berdasarkan riset Savills Plc., di Eropa, Britania Raya, dan negara-negara di Asia, permintaan properti secara umum di tiap-tiap sektor mengalami penurunan, tetapi untuk perkantoran dan perumahan tak terdampak terlalu parah.

Sebanyak 70 persen dari seluruh negara terdampak melaporkan hanya mengalami sedikit penurunan, sementara 13 persen lainnya mengalami penurunan tajam.

“Penurunan permintaan cukup tajam dirasakan oleh sektor hotel, dengan 95 persen negara melaporkan penurunan permintaan yang tajam karena larangan bepergian dan lockdown,” ujar Direktur Savills Plc. Sophie Chick melalui laporan tertulis, Selasa (7/4/2020).

Dia menambahkan bahwa sektor properti ritel juga berada di situasi yang sama, dengan 74 persen negara di dunia melaporkan penurunan tajam

Chick menyebutkan bahwa di tengah pandemi ini sektor properti yang terkait dengan kesehatan dan logistik tak terpengaruh begitu parah. Pasar logistik terutama, terbantu oleh kenaikan permintaan dari industri makanan dan minuman.

“Dampak dari perubahan tren permintaan properti saat ini belum mengganggu harga sewa yang sejumlah besar negara melaporkan belum ada perubahan harga sama sekali. Kecuali dari sewa properti ritel dan hotel yang turun sampai 30 persen di sejumlah negara,” imbuh Chick.

Perubahan sentimen ini dinilai Savills bisa jadi lebih menarik di mata penyewa, terutama di sektor ritel. Sebanyak 86 persen negara terdampak Covid-19 memberi kemudahan aturan bagi para penyewa properti ritel.

Sementara itu, kemudahan yang diberikan pemilik properti perkantoran hanya 50 persen negara terdampak.

“Untuk jangka pendek kami memperkirakan harga sewa properit akan ikut mengalami penurunan mengikuti aktivitas transaksi dan permintaan,” imbuh Chick.

Savills menyebutkan bahwa Covid-19 masih akan menjadi tantangan untuk jangka pendek. Namun, ada kemungkinan perubahan tren properti karena perubahan gaya hidup seperti belanja daring yang makin sering dan aturan bekerja dari rumah.

“Hal itu akan memberikan pengaruh kepada pasar properti secara keseluruhan nantinya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper