Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Aramco, Pertamina Selesaikan 4 Kilang Ini

Proyek kilang tersebut termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dan harus tetap dijalankan sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memilih untuk fokus pada pembangunan empat proyek kilang minyak sembari menunggu kesepakatan Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan proyek kilang tersebut termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dan harus tetap dijalankan sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Adapun, jadwal proyek akan kembali dipantau.

"Kami akan fokus untuk [Kilang] Balikpapan, Tuban, dan TPPI [PT Trans Pasific Petrochemical Indotama]. Jadi ada 4 proyek kilang yang sudah berjalan, untuk yang dua lainnya kami akan meliat respons dari partner," kata Nicke dalam video konferensi pers Kementerian BUMN, Jumat (3/4/2020).

Dia menambahkan hingga saat ini, belum ada kesepakatan dengan Aramco terkait dengan Kilang Cilacap. Pertamina akan memberi tenggat waktu hingga akhir April 2020.

"Kami tidak menutup kemungkinan cari [investor] yang lain," ujarnya.

Pertamina sejauh ini sedang mengembangkan kilang baik RDMP (refinery development master plan) maupun GRR (gross root refinery).

Adapun, untuk proyek pengembangan RDMP terdiri atas RDMP Balongan, RDMP Dumai, RDMP Cilacap, dan RDMP Balikpapan. Sementara itu, untuk proyek GRR, Pertamina sedang mengerjakan GRR Tuban, dan GRR Bontang.

Adanya empat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua Grass Root Refinery (GRR), kapasitas kilang Pertamina menjadi 2 juta barel per hari (bph) pada 2026 dengan volume produksi BBM sebesar 200 juta liter per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper