Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Pengangguran AS Melonjak Jadi 6,65 Juta Orang, Rekor Baru!

Jumlah klaim dua pekan terakhir yakni 9,96 juta sebanding dengan total klaim pada 6,5 bulan pertama resesi ekonomi pada 2007 - 2009.
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York./Bloomberg-John Nacion/STAR MAX/IPx via AP Photo
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York./Bloomberg-John Nacion/STAR MAX/IPx via AP Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran melonjak dan mencapai sekitar 10 juta orang selama dua pekan terakhir.

Fakta ini menyoroti dampak ekonomi yang merusak akibat virus corona atau Covid-19 ketika langkah penutupan meluas di seantero Negeri Paman Sam.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS, jumlah pengajuan klaim pengangguran mencapai rekor 6,65 juta orang dalam pekan yang berakhir pada 28 Maret.

Ini disebabkan banyaknya toko dan restoran yang terpaksa tutup guna membendung penyebaran virus tersebut. Sementara itu, jumlah pengajuan klaim pada pekan sebelumnya direvisi naik menjadi 3,31 juta.

Jumlah klaim gabungan sebesar 9,96 juta dalam dua pekan terakhir sebanding dengan total pada 6,5 bulan pertama resesi 2007-2009.

Rekor jumlah klaim yang tercatat pada pekan hingga 28 Maret bahkan lebih buruk dari estimasi paling parah oleh sejumlah ekonom dalam survei Bloomberg.

“Saya tidak pernah berpikir akan melihat data seperti itu dalam hidup saya sebagai ekonom,” ungkap Thomas Costerg dari Pictet Wealth Management, yang memiliki perkiraan tertinggi dalam survei Bloomberg, yakni 6,5 juta.

“Klaim [pengangguran] cenderung tetap tinggi karena lebih banyak negara bagian mengumumkan perintah untuk tinggal di rumah, dan akan tidak terpikirkan untuk melihat tingkat pengangguran sebesar 20 persen, lebih dari dua kali lipat tinggi yang mengikuti resesi terakhir,” tambahnya.

Data klaim mingguan menggarisbawahi sejauh mana perusahaan dan pekerja di AS terguncang oleh krisis kesehatan global.

Laporan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa virus corona memiliki dampak lebih luas, tak hanya pada hotel-hotel dan restoran. Banyak negara bagian di AS melaporkan dampak dalam kesehatan dan bantuan sosial, pabrik, ritel, juga konstruksi.

“Peningkatan lebih lanjut dalam tingkat pengangguran akan sangat bergantung pada berapa lama krisis (dan lockdown) berlangsung,” terang Ekonom Bloomberg, Eliza Winger dan Carl Riccadonna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper