Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas Maskapai Global Menciut, 20 Juta Kursi Dipangkas Minggu Ini

Hal ini dipicu oleh kebijakan maskapai AS dan India yang mempercepat pemangkasan kapasitas dengan besaran masing-masing 4,4 juta kursi dan 3,5 juta kursi.
Pesawat milik maskapai Scoot, Singapore Airlines, dan Silk Air terlihat di Bandara Changi, Singapura, Selasa (14/8/2018)./Reuters-Edgar Su
Pesawat milik maskapai Scoot, Singapore Airlines, dan Silk Air terlihat di Bandara Changi, Singapura, Selasa (14/8/2018)./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Industri maskapai global saat ini hanya beroperasi dengan kurang dari setengah kapasitas yang dimiliki sebelumnya, pada pertengahan Januari.

Bahkan, OAG Aviation Worldwide mencatat maskapai global kembali memangkas 20 juta kursi pada pekan lalu.

Menurut laporan OAG, ini merupakan persentase penurunan mingguan terbesar yang pernah dicatat. Hal ini dipicu oleh kebijakan maskapai AS dan India yang mempercepat pemangkasan kapasitas dengan besaran masing-masing 4,4 juta kursi dan 3,5 juta kursi.

Pengurangan kapasitas kedua negara tersebut setara dengan pengurangan kapasitas sebesar 21 persen dan 70 persen.

Operator penerbangan di seluruh dunia melakukan grounding terhadap pesawat mereka akibat merosotnya permintaan karena virus Corona yang telah menginfeksi lebih dari 785.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan 37.600 orang.

"Butuh industri penerbangan sekitar delapan minggu untuk kapasitas global turun dari 106 juta menjadi 90 juta," tulis Analis Senior OAG John Grant.

Dia memperkirakan jumlah kursi akan turun menjadi 49 juta dalam dua minggu ke depan. Bahkan, jumlah kursi penerbangan global bisa turun mendekati 40 juta karena pemangkasan yang lebih dalam datang di pasar-pasar besar.

Namun, Grant melihat level itu bisa menandai titik balik di mana tanda-tanda pemulihan mungkin muncul. Menurut IATA, maskapai global berpotensi kehilangan pendapatan hingga US$252 miliar tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper