Bisnis.com, JAKARTA - Seiring pandemi Covid-19, Gojek membantu para mitra driver memastikan keberlangsungan mata pencaharian di tengah penurunan aktivitas masyarakat.
Pada 24 Maret lalu, Gojek menggalang Dana Bantuan Mitra Gojek senilai Rp100 miliar. Dana tersebut terkumpul dari donasi jajaran manajemen senior Gojek berupa 25 persen gaji tahunan mereka serta pengalihan anggaran kenaikan gaji tahunan karyawan.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan Gojek memiliki dua belas program atau inisiatif di antaranya akan dikelola dengan menggunakan Dana Bantuan Mitra Gojek.
Menurut Kevin hal itu menggaris-bawahi komitmen Gojek mendukung para mitra driver.
Dua belas program ini mencakup tiga area utama yaitu penyediaan layanan kesehatan, meringankan beban biaya harian, dan bantuan pendapatan.
"Mitra driver kami kini menghadapi banyak ketidakpastian, sehingga kami berharap upaya-upaya yang kami lakukan membantu mengurangi kecemasan mereka terhadap masa depan," ujar Kevin, Selasa (31/3/2020).
Baca Juga
Menurut Kevin selama bertahun-tahun, Gojek telah memberdayakan begitu banyak mitra dengan memberikan peluang untuk memperoleh penghasilan. "Kini, ketika kemampuan mereka untuk memperoleh penghasilan terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19, kami bertekad untuk berupaya sekuat-kuatnya membantu mereka," terang Kevin.
Fokus saat ini tidak hanya menjalankan program yang sudah ada. Gojek terus menemukan berbagai cara lain untuk dapat semakin meringankan beban mitranya. Gojek berharap pembentukan Yayasan Anak Bangsa Bisa, akan meluncurkan lebih banyak inisiatif lagi untuk membantu mendukung ekosistem Gojek selama masa-masa yang sangat sulit ini.
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menambahkan seluruh inisiatif ini di dirancang sedemikian rupa agar dapat mencakup area-area kritis yang paling berdampak pada para mitra driver di saat masyarakat berjuang melalui krisis saat ini.
Komisaris Utama Gojek Garibaldi Thohir memuji keputusan manajemen dan karyawan Gojek untuk membantu para mitra dengan berdonasi hingga Rp100 miliar melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa.
Garibaldi berharap langkah ini dapat diikuti perusahaan-perusahaan Indonesia lainnya, sekaligus menggerakkan para pebisnis dan pemangku kepentingan lainnya berpartisipasi dan berkolaborasi dengan Yayasan Anak Bangsa Bisa.
"Agar bisa lebih banyak menolong jutaan pekerja sektor informal lainnya yang terkena dampak pandemi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
