Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Maret Stabil, BPS: Waspadai Pasokan saat Puasa-Lebaran

Ralisasi inflasi Maret yang terkendali di angka 0,10 persen diharapkan tetap berlangsung pada saat Puasa-Lebaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju indeks harga konsumsi (IHK) atau inflasi pada Maret 2020 stabil di angka 0,10 persen (month-to-month/mtm).

Dengan demikian, inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,76 persen (year-to-date/ytd). Sementara itu, inflasi tahunan Maret 2020 sebesar 2,96 persen (year-on-year/yoy).

Dengan kondisi itu, Kepala BPS Suhariyanto mengingatkan perlunya kesiapan untuk menjaga pasokan pangan pada periode Ramadan 2020 untuk menjaga laju inflasi. 

"Satu catatan, akhir April nanti kita memasuki periode puasa. Kita perlu siap-siap menjaga ketersediaan pasokan pangan dan kelancaran distribusi supaya harga-harga tetap terjangkau. Kami berharap inflasi pada bulan Ramadhan dan Lebaran tetap terkendali," ujarnya dalam konferensi pers virtual via Youtube, Rabu (1/4/2020).

Dia mengatakan periode Puasa-Lebaran pada tahun ini lebih cepat dibandingkan pada 2019. Pasalnya, tahun ini Puasa akan dimulai pada akhir April dan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada akhir Mei. Pada tahun lalu, puasa justru dimulai pada Mei dan Lebaran berlangsung Juni.

Menurutnya, realisasi inflasi Maret yang terkendali di angka 0,10 persen diharapkan tetap berlangsung pada saat Puasa-Lebaran. Meskipun, masyarakat dibayangi situasi pandemi wabah virus Corona (Covid-19).

Karena itu, Suhariyanto meminta pemerintah dan stakeholder terkait, yaitu Tim Pengendali Inflasi Nasional dan Tim Pengendali Inflasi Daerah, menyiapkan seluruh pasokan dan memastikan jalur distribusi di tengah kondisi pembatasan sosial atau social distancing untuk mencegah penularan Covid-19.

"Pemerintah lakukan rapat intensif untuk mempersiapkan kebutuha Ramadhan dan Lebaran, termasuk impor beberapa komoditas. Harus ada komunikasi efektif antara TPIN-TPID. Kita bisa lawan corona dan semoga itu tidak mengganggu pasokan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper