Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Dapat Hibah US$3 Juta dari ADB untuk Tangani Covid-19

Dana hibah sebesar US$3 juta ini bersumber dari Asian Pacific Disaster Response Fund (APDRF) dan penggunaannya bakal diselaraskan dengan WHO Strategic Preparedness and Response Plan for Covid-19 dan Indonesian Preparedness Plan for Covid-19. 
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao disela-sela KTT ke-34 Asean di Bangkok, Thailand, Minggu (23/6/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao disela-sela KTT ke-34 Asean di Bangkok, Thailand, Minggu (23/6/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mendapatkan hibah sebesar US$3 juta dari Asian Development Bank (ADB) untuk penanganan Covid-19.

Hibah ini telah disetujui oleh ADB pada 20 Maret 2020. Dalam keterangan resminya, dana hibah sebesar US$3 juta ini bersumber dari Asian Pacific Disaster Response Fund (APDRF) dan penggunaannya bakal diselaraskan dengan WHO Strategic Preparedness and Response Plan for Covid-19 dan Indonesian Preparedness Plan for Covid-19. 

ADB menerangkan bahwa hibah ini diharapkan bisa memitigasi hambatan-hambatan dari sisi finansial, logistik, serta mempercepat pemenuhan kebutuhan alat kesehatan.

Secara khusus, hibah ADB ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah Indonesia untuk melakukan tes kesehatan, mengurangi risiko penularan pada tenaga medis, dan meningkatkan kapasitas perawatan bagi pasien Covid-19 dengan gejala berat.

Kebutuhan-kebutuhan lain akan diidentifikasi lebih lanjut seiring dengan perkembangan Covid-19 di Indonesia. ADB mengidentifikasi bahwa jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat secara eksponensial dari hari ke hari. 

Hal ini menimbulkan tekanan pada sistem kesehatan di Indonesia, terutama pada rumah sakit yang terletak di kota dengan kepadatan tinggi. Tenaga kesehatan yang berkontak langsung dengan pasien positif Covid-19 juga tercatat tertular penyakit yang dibawa oleh pasien.

Sumber daya sangat dibutuhkan untuk memperkuat kemampuan pemerintah dalam memonitor penyebaran dan karakterisitik dari Covid-19, terutama untuk mengidentifikasi kasus positif Covid-19 dengan gejala berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper