Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Rumah Bersubsidi, PPDPP Kaji Insentif untuk MBR

Pusat Pengelola Dana Pembiayaan (PPDPP) memprediksi puncak wabah Corona akan terjadi pada April nanti dan diperkirakan akan mempengaruhi permintaan rumah bersubsidi.
Foto aerial kompleks perumahan bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran perumahan bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp11 triliun untuk 102.500 unit rumah pada 2020. Antara/Nova Wahyudi
Foto aerial kompleks perumahan bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran perumahan bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp11 triliun untuk 102.500 unit rumah pada 2020. Antara/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan memprediksi puncak wabah corona akan terjadi pada April mendatang dan diperkirakan akan mempengaruhi permintaan rumah bersubsidi.

Direktur Utama Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabarudin mengatakan meskipun hingga kini belum ada tanda-tanda perlambatan permintaan, tetapi pada puncak Corona yang diprediksi pada April mendatang diperkirakan akan berdampak juga pada perumahan subsidi.

Sebagai antisipasi, PPDPP bakal mengambil sejumlah langkah, termasuk memproses usulan keringanan cicilan dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Kami petakan terlebih dahulu Kamis ini [26/3/2020], sejauh mana dampaknya ke debitur baru akan kami pertimbangkan apa saja insentif yang diperlukan," katanya kepada Bisnis, Selasa [24/3/2020].

Adapun pertimbangan yang diambil, kata Arief, juga agar sejalan dengan pertimbangan otoritas jasa keuangan (OJK).

"Jadi pemetaan [rencana pemberian insentif] ini juga sudah kami lakukan bersama bank pelaksana," imbuhnya.

Untuk insentif yang paling mungkin dikucurkan, kata Arief, dari pembahasan yang dilakukan, akan muncul sejumlah pola penanganan sebelum kemudian diputuskan mana yang paling baik dilakukan.

"Mohon menunggu dulu hasil pemetaan PPDPP," tambahnya.

Sampai saat ini, PPDPP menyebut belum ada perlambatan permintaan rumah subsidi melalui aplikasi SiKasep. Hingga Selasa (24/3/2020) pukul 11:00 WIB, kredit pemilikan rumah (KPR) skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLP) yang sudah disalurkan telah mencapai 10.527 debitur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper