Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penumpangnya Positif Corona, Garuda Indonesia Beri Klarifikasi

Selama dalam penerbangan awak kabin tidak melihat adanya tanda-tanda penumpang yang memiliki gejala khusus Covid-19.
  Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. mengklarifikasi kabar terkait dengan warga negara asing asal Canberra yang dinyatakan positif virus Corona dalam perjalanan dari Jakarta menuju Australia dengan kode penerbangan GA712.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan penumpang tersebut telah melalui proses pemeriksaan di bandara sebelumnya dan dinyatakan layak untuk melanjutkan penerbangan. Selain itu, selama dalam penerbangan awak kabin tidak melihat adanya tanda-tanda penumpang yang memiliki gejala khusus Covid-19.

“Jadi sesuai standar operasional Garuda Indonesia pesawat eks GA 712 juga telah dilakukan pembersihan disinfeksi. Kru kabin yang bekerja di area duduk penumpang tersebut juga melaksanakan self isolate selama 14 hari,” jelasnya, Kamis (19/3/2020).

Berdasarkan otoritas kesehatan ACT, seorang wanita Canberra berusia sekitar 70 tahun mengidap virus Corona di Indonesia. Wanita tersebut dinyatakan positif terkena virus pada Selasa malam dan merupakan kasus ketiga yang dikonfirmasi oleh ACT.

Kepala petugas kesehatan ACT Kerryn Coleman mengatakan wanita itu sedang dalam perjalanan kembali ke Australia ketika dia terinfeksi. Perempuan tersebut naik penerbangan Garuda Airlines GA712 antara Jakarta dan Sydney pada Sabtu, 14 Maret, yang mendarat di Sydney pukul 09.30.

Dengan hasil tersebut, penumpang dalam penerbangan yang sama dan duduk di baris 41 hingga 45 dianggap sebagai kontak terdekat dan otoritas kesehatan mendesak mereka yang berada di baris itu untuk mengisolasi diri.

Sementara itu, bagi penumpang lain di atas pesawat dinyatakan tidak memiliki resiko lebih tinggi untuk terpapar.

Setelah mendarat, perempuan tersebut juga sempat naik bus Murrays antara Bandara Sydney dan Canberra. Bus meninggalkan bandara pada 14 Maret pukul 02.25.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper