Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Proyek JTB Sesuai Perencanaan

Jamsaton Nababan, Direktur Utama Pertamina EP Cepu mengatakan bahwa meskipun proyek mengalami keterlambatan sebesar 0,4 persen dari target progres pengerjaan, tidak berdampak besar kepada pengeluaran anggaran perseroan.
Karyawan Pertamina EP Cepu mengawasi proyek Jambaran Tiung Biru. Istimewa/ Pertamina
Karyawan Pertamina EP Cepu mengawasi proyek Jambaran Tiung Biru. Istimewa/ Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina EP Cepu memastikan anggaran investasi di proyek Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur tidak membengkak karena keterlambatan proyek.

Jamsaton Nababan, Direktur Utama Pertamina EP Cepu mengatakan bahwa meskipun proyek mengalami keterlambatan sebesar 0,4 persen dari target progres pengerjaan, tidak berdampak besar kepada pengeluaran anggaran perseroan.

“Sampai saat ini analisa kami tidak akan ada lonjakan capex seiring isu corona, karena yang membuat capex berubah apabila proyek delay karena proyek on track kami yakin tidak ada lonjakan capex,” katanya kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

Adapun Proyek Pengembangan Lapangan Gas JTB, memiliki total nilai proyek sebesar US$1,54 miliar. Untuk nilai Kontrak EPC GPF (Konsorsium Rekind-JGC-JGC Indonesia) adalah sebesar US$983 juta.

Proyek tersebut telah melewati tahapan FEED (Front End Engineering Design), Land Acquisition (Pengadaan Tanah), Kontrak EPC Early Civil Works. Sementara pada saat ini tahapan kontrak EPC GPF dan pengeboran sumur sedang berjalan.

Jamsaton menyebut, pihaknya akan tetap menjaga investasi yang dikucurkan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. “Tapi secara optimal kita akan mengatur biaya tidak melebihi capex keseluruhan," jelasnya.

Di lain pihak, Direktur Utama Rekind Yanuar Budinorman mengatakan koordinasi dalam pengerjaan proyek JTB dengan Pertamina EP Cepu pada saat ini berlangsung sangat baik.

Selain itu, seluruh pekerja yang diberdayakan dalam proyek tersebut seluruhnya merupakan warga negara Indonesia, sehingga tidak terpengaruh dengan isu penyebaran virus corona.

“Proyek JTB  kami tekankan sangat memiliki koordinasi yang baik,” ungkapnya.

Adapun Proyek Pengembangan Lapangan Gas JTB, memiliki total nilai proyek sebesar US$1,54 miliar. Untuk nilai Kontrak EPC GPF (Konsorsium Rekind-JGC-JGC Indonesia) adalah sebesar US$983 juta.

Proyek tersebut telah melewati tahapan FEED (Front End Engineering Design), Land Acquisition (Pengadaan Tanah), Kontrak EPC Early Civil Works. Sementara pada saat ini tahapan kontrak EPC GPF dan pengeboran sumur sedang berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper