Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Jelaskan Mengapa Pemerintah Pilih Karantina daripada Lockdown

Namun, bila BNPB memutuskan untuk menerapkan lockdown, Sri Mulyani pun mengatakan pihaknya siap untuk turut membantu memfasilitasi kebijakan tersebut.
Menkeu Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menkeu Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah lebih memilih untuk menyiapkan pusat penampungan ketimbang lockdown dalam rangka menahan laju penularan Covid-19.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pusat penampungan untuk mengisolasi orang-orang yang tertular Covid-19 dimungkinkan di wilayah yang tergolong padat.

Salah satu tempat di Jakarta yang potensial untuk menampung individu-individu yang tertular Covid-19 antara lain adalah Wisma Atlet dan aset-aset sejenis.

"BNPB sudah mencari tempat penampungan untuk social distancing, yang positif ditempatkan ke situ agar tidak berbaur dengan masyarakat dengan kepadatan tinggi," ujar Sri Mulyani, Rabu (18/3/2020).

Namun, bila BNPB memutuskan untuk menerapkan lockdown, Sri Mulyani pun mengatakan pihaknya siap untuk turut membantu memfasilitasi kebijakan tersebut. Menurut Sri Mulyani, skenario lockdown bukan terhalang oleh keterbatasan anggaran, masalah yang bisa muncul dari kebijakan lockdown adalah dari sisi logistik.

"Ini bukan masalah uang, ini masalah siapa yang mau kirim makanan di tempat yang diisolasi itu nanti," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper