Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Corona, Pencarian dan Transaksi Properti Secara Daring Menurun

Imbas virus Corona jenis baru atau Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia turut berdampak pada pencarian dan transaksi penjualan properti.
Ilustrasi-Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi-Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Imbas virus Corona jenis baru atau Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia turut berdampak pada pencarian dan transaksi penjualan properti.

Executive Director 99 Group Irvan Ariesdhana mengatakan sejauh ini pihaknya melihat adanya perlambatan pencarian dan transaksi di situs properti 99.co yang terpantau sejak awal Maret lalu. 

Kondisi ini berbeda dibanding awal Januari hingga akhir Februari ketika sentimen Corona belum merebak di Tanah Air. Perlambatan mulai terjadi ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada Senin (2/3/2020).

Menurut Irvan, perlambatan itu didapati dari info sementara yang sudah dikumpulkan dari beberapa proyek di kawasan Banten, Bogor, Cibubur dan Bekasi.

"[Hasilnya] jumlah viewing turun hingga 80 persen. Transaksi bulan ini sampai hari ke-15, baru 15 persen dari transaksi bulan lalu (month on month)," katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu (15/3/2020).

Dia mengakui bahwa penurunan ini terjadi akibat dampak virus Corona yang semakin meluas sehingga calon konsumen mengurungkan niatnya untuk bertransaksi terlebih dahulu.

Sampai akhir Februari, lanjut dia, tren pencarian dan transaksi properti di situs jual beli properti asal Singapura 99.co masih cenderung baik. Namun, ketika memasuki awal Maret sampai hari ini terus mengalami penurunan.

"Apalagi hari Sabtu dan Minggu ini, banyak konsumen yang membatalkan kunjungan ke lokasi proyek," ujar dia.

Irvan menjelaskan bahwa penurunan transaksi juga terjadi untuk harga pencarian di kisaran Rp400 juta hingga Rp800 juta yang biasanya menyasar segmen pengguna (end user) dengan ceruk pasar gemuk.

Menurut dia, harga rumah di segmen tersebut biasanya tetap laris dan tak terpengaruh isu apa pun. Kali ini, segmen tersebut turut terkena imbas.

Jika melihat keadaan saat ini, ketika ruang gerak masyarakat dibatasi untuk mencegah penyebaran virus semakin luas, Irvan memprediksi tren perlambatan akan terus terjadi. 

"Jadi minimal dua minggu ke depan bakal sepi. Jika berlanjut, bisa sampai ke akhir kuartal dua," kata Irvan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper