Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Smelter yang Terganggu Wabah Virus Corona

Konstruksi smelter yang terganggu itu dikarenakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China yang sedang pulang ke China, tak bisa balik kembali ke Indonesia.
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian ESDM menyebut wabah virus corona di sejumlah Negara juga  berdampak pada proses pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian di Indonesia.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan salah satu pekerjaan smelter yang terganggu yakni smelter Virtue Dragon Nickle Industry yang berada di Konawe Sulawesi Tenggara.

"Yang saya tahu smelter yang terdampak ini Virtue Dragon karena kebetulan baru saja kunjungan ke smelter itu. Ini bukan bangun baru ya tetapi pengembangan yang telah ada," ujarnya, Kamis (12/3).

Konstruksi smelter yang terganggu itu dikarenakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China yang sedang pulang ke China, tak bisa balik kembali ke Indonesia. Adapun terdapat 300 pekerja hingga 400 pekerja yang tak bisa kembali ke Indonesia.

"Karena akan mengembangkan untuk pabrik baja stainless steel mereka terganggu karena lebih dari 300 - 400 pekerja yang tidak bisa kembali," ucapnya.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada smelter yang produksinya terdampak pada produksi smelter tetapi berpengaruh pada smelter yang tengah dalam proses pembangunan.

“Yang telah berproduksi tak terganggu [smelternya] tetapi yang konstruksi memang alami gangguan karena pekerja," kata Bambang.

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada keluhan atau laporan yang menyampaikan terganggunya kinerja perusahaan akibat Virus Corona.

Aktivitas pertambangan dan pembangunan smelter lainnya masih berjalan normal. Namun, dampak penyebaran virus corona bisa berdampak besar apabila berlangsung dalam jangka panjang.

Untuk diketahui, pembangunan smelter sebanyak 52 unit ditargetkan dapat selesai pada 2023 dan bisa beroperasi seluruhnya di 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper