Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Insentif, Saatnya Milenial Beli Properti

Tahun ini dianggap saat yang tepat untuk membeli properti karena banyaknya stimulus yang diberikan pemerintah untuk mendorong perekonomian di tengah merebaknya wabah virus corona.
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan bersubsidi di Taktakan, Serang, Banten, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - Asep Fathulrahman
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan bersubsidi di Taktakan, Serang, Banten, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19 melalui berbagai stimulus.

Beberapa insentif yang diberikan di antaranya ditujukan ke sektor pendorong konsumsi masyarakat seperti memberikan subsidi selisih bunga (SSB) dan subsidi bantuan uang muka (SBUM).

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan mengatakan pemerintah telah menyepakati beberapa stimulus ekonomi dimana di sektor perumahan pemerintah telah menganggarkan Rp1,5 triliun untuk subsidi terkait kepemilikan rumah dalam APBN 2020. Subsidi ini akan direalisasikan pada April mendatang dengan alokasi Rp800 miliar untuk SSB dan Rp700 miliar untuk SBUM.

“Konsumen yang menerima subsidi selisih bunga hanya akan menanggung bunga 5 persen selama 10 tahun. Sementara subsidi uang muka, akan membuat konsumen lebih ringan ketika membayar uang muka pembelian rumah. Kebijakan subsidi tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap sektor properti, termasuk membuka peluang bagi generasi milenial yang akan membeli rumah,” jelas Ike melalui siaran pers, Rabu (11/3/2020).

Hal ini juga sejalan dengan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study Semester I/2020 yang menunjukkan bahwa 54 persen dari generasi milenial saat ini belum memiliki properti dan 29 persen dari generasi milenial masih hidup dengan orang tua.

Berdasarkan hasil survei tersebut, generasi milenial berharap bisa membeli rumah di wilayah DKI Jakarta atau Tangerang dengan 79 persen menyebut bujetnya berada di angka maksimal Rp790 juta.

"Nyatanya, akan sulit bagi mereka untuk bisa membeli rumah di DKI Jakarta yang harganya mulai dari Rp800 juta. Padahal, 40 persen dari responden ini berharap akan membeli rumah dalam satu hingga dua tahun ke depan," ungkapnya.

Selanjutnya, 75 persen dari generasi milenial memiliki persepsi bahwa bunga bank tinggi walaupun kenyataannya bunga bank tidak naik dalam 1 tahun terakhir bahkan cenderung turun. Hal lain yang juga menarik adalah 29 persen generasi milenial cenderung memilih bank syariah dengan alasan karena bunga bank konvensional terlalu tinggi.

“Selagi musim virus corona banyak generasi milenial yang biasanya suka jalan-jalan traveling ke berbagai tempat di Indonesia maupun penjuru dunia, bisa memanfaatkan anggaran traveling-nya untuk membeli rumah. Apalagi secara keseluruhan, pasar properti di tahun 2020 akan terus menjadi buyers’ market atau saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti,” jelas Ike.

Belum lagi, imbuhnya, pada saat ini permintaan akan hunian dari sisi investor sedang melemah. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pembeli dari segmen pengguna karena bisa memiliki posisi tawar lebih tinggi terhadap penjual properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper