Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Keyakinan Konsumen Terendah dalam Tiga Tahun Terakhir, Gara-Gara Virus Corona?

Kendati IKK turun, konsumen tetap berekspektasi positif terhadap kondisi ekonomi enam bulan yang akan datang.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2020 tercatat turun ke level 117,7 dari posisi Januari 2020 sebesar 121,7 di tengah merebaknya virus Corona (Covid-19). Kendati turun, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2020 menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap positif.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan optimisme konsumen pada Februari 2020 ditopang oleh persepsi konsumen yang tetap baik terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi ke depan.

"Konsumen tetap memandang positif kondisi ekonomi saat ini terutama terkait kondisi penghasilan saat ini dan kemampuan untuk membeli barang tahan lama, meskipun optimismenya tidak sekuat bulan sebelumnya," ujarnya melalui siaran pers, Senin (9/3/2020).

Untuk diketahui, IKK menggunakan angka 100 sebagai titik awal. Angka di atas 100 menandakan konsumen masih optimistis menghadapi kondisi perekonomian saat ini dan masa mendatang.

Berdasarkan laporan BI, IKK pada Februari 2020 tercatat terendah dalam tiga tahun terakhir. IKK Februari 2017 berada di level 117,1. Penurunan IKK Februari 2020 terjadi pada semua kategori responden.

Penurunan terdalam tercatat pada kategori responden responden dengan pengeluaran Rp2,1 juta-Rp3 juta per bulan dan berusia 51-60 tahun. Sementara itu, sebanyak 14 kota pelaksana survey mengalami penurunan IKK pada Februari 2020.

"Penurunan terdalam terjadi di Medan [-15,1 poin], Banten [-12,7 poin], dan Surabaya [-12,5 poin]," ujar Onny.

Meski demikian, konsumen tetap berekspektasi positif terhadap kondisi ekonomi enam bulan yang akan datang, baik terkait penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kondisi kegiatan usaha.

Hasil survei mengindikasikan pengeluaran konsumsi untuk 3 bulan mendatang (Mei 2020) diprakirakan meningkat. Hal ini tercermin dari indeks prakiraan konsumsi rumah tangga 3 bulan mendatang yang meningkat dari 162,6 pada bulan sebelumnya menjadi 165,5.

"Peningkatan tersebut didorong oleh permintaan yang diprediksi akan meningkat memasuki bulan puasa Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri," tulis BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper