Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Corona, Target Pertumbuhan Bisnis Waralaba Direvisi

Wabah virus corona membuat industri waralaba harus merevisi target pertumbuhan bisnisnya menjadi 10 persen. Ekspansi ke luar negeri pun harus tertunda.

Bisnis.com, JAKARTA — Industri waralaba mengoreksi target pertumbuhan bisnisnya tahun ini menjadi 10 persen, atau turun dari target awal sebesar 20 persen-25 persen akibat wabah virus corona.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Ginting Supit menjelaskan sejak adanya wabah virus corona, hampir semua lini bisnis termasuk waralaba menjadi sepi.

Tak hanya itu, Levita menyebutkan pelaku bisnis termasuk warabala juga  mengurungkan niatnya untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.

Dia mengatakan, dari keseluruhan industri waralaba, yang paling terdampak adalah waralaba di sektor restoran. Bisnis sektor tersebut terdampak dari sisi pasokan bahan baku hingga pengunjung.

“Kita lihat ketakunan masyarakat membuat mereka membatasi aktivitas di luar rumah. Sehingga berdampak ke bisnis, pengunjung mal juga berkurang. Pelaku bisnis akhirnya lebih memikirkan kembali untuk ekspansi bisnisnya khususnya ke negara yang terkena virus corona,” kata Levita kepada Bisnis, Senin (9/3/2020).

Dalam hal ini dia mengatakan yang pasti penundaan ekspansi itu akan dilakukan hingga wabah virus corona sudah mereda. Setidaknya aturan-aturan yang membatasi pergerakan manusia sudah dicabut oleh pemerintah Indonesia dan negara lain.

“Tentu penundaan ini sampai virus corona reda dan tidak meresahkan masyarakat. Akibat coronavirus ini ada kerugian sekitar milyaran rupiah, tapi kami belum tahu angka pastinya. Untuk target tahun ini, tentu terkoreksi karena adanya virus corona,” jelasnya.

Adapun dalam hal ini, Levita berharap agar pemerintah dapat menangani dengan maksimal wabah virus corona dan mengamankan pasokan produk di dalam negeri.

“Tentu kita harap kan di Indonesia dapat mengendalikan dampak virus tersebut dan memberikan rasa aman bagi masyarakat sehingg bisnis dapat berjalan normal kembali dan bisnis waralaba asing juga tetap tertarik masuk ke Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper