Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. mencegah penyebaran virus corona masuk ke Indonesia dengan melakukan desinfeksi pada pesawat-pesawat yang datang dari negara terdampak.
Tazar Marta Kurniawan, Direktur Utama Garuda Maintenance Facility AeroAsia mengatakan tindakan khusus tersebut dengan perawatan kebersihan pesawat melalui metode desinfeksi. Pada kondisi normal dan tidak ada isu penyebaran penyakit menular, pelaksanaan desinfeksi hanya dilakukan di area lavatory.
“Wabah covid-19 harus disikapi secara serius, sehingga pembersihan secara menyeluruh wajib kami lakukan guna memastikan pesawat kembali steril sempurna,” katanya dalam keterangan resminya yang diterima Bisnis, Sabtu (7/3/2020).
Tazar menuturkan, pada kondisi mewabahnya suatu virus penyakit, pelaksanaan desinfeksi perlu dilakukan untuk seluruh area yang bersentuhan langsung dengan penumpang, seperti lavatory, seat, overhead compartment, dan juga galley.
Terhitung sejak Januari 2020, entitas anak Garuda Indonesia tersebut telah melakukan proses desinfeksi untuk 19 pesawat Garuda Indonesia dan 13 pesawat Citilink Indonesia.
Perlakuan yang sama juga diterapkan pada pesawat-pesawat yang datang dari negara-negara terdampak dan hendak melakukan perawatan airframe maintenance oleh perseroan. Dengan demikian, total pesawat dari airlines non-afiliasi berjumlah 18 pesawat yang berasal dari delapan negara berbeda.
Baca Juga
“Kami paham risiko tertular pada saat proses desinfeksi sangatlah tinggi, untuk itu pengawasan akan kesehatan dan keselamatan personel menjadi hal yang kami perhatikan pada kesempatan pertama,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, kata Tazar, petugas wajib menggunakan alat perlindungan diri sesuai standard selama mengerjakan pekerjaan desinfeksi yakni dengan menggunakan sarung tangan dan masker sebagai metode pencegahan.
Selain itu, pada kondisi tertentu, perlu ditambahkan baju khusus untuk kasus yang telah terjadi infeksi dalam pesawat. Adapun proses desinfeksi pun menggunakan cairan desinfektan yang telah direkomendasikan untuk penerbangan yaitu Appled 3471 dan Isoprophyl dengan kadar alkohol 70 persen.
Di lain pihak, Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Soekarno Hatta, Sutjipto mengatakan bahwa pemberlakuan desinfeksi pada pesawat-pesawat tersebut sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta.
Dalam arahan tersebut disebutkan bahwa setiap operator dan provider perlu melakukan tindakan khusus pada pesawat yang membawa penumpang terindikasi terjangkit virus corona.
“Bandara adalah lokasi dengan potensi penyebaran virus yang sangat tinggi mengingat datangnya orang-orang dari berbagai negara, sehingga kami perlu mendapatkan dukungan berbagai lini untuk melakukan aksi pencegahan cepat. Salah satunya adalah dengan menggandeng GMF,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel