Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moda Transportasi Darat Ibu Kota Baru Bakal Telan Rp9,6 Triliun

Adapun, transportasi umum akan difokuskan untuk kategori ramah lingkungan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) mengunjungi Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Selasa (18/6/2019)./ANTARA-Dedhez Anggara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) mengunjungi Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Selasa (18/6/2019)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pengembangan transportasi darat di ibu kota negara (IKN) baru mencapai Rp9,6 triliun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan konektivitas IKN baru di Kalimantan Timur dicanangkan dengan kualifikasi sebagai kota inovatif, smart, dan berkelanjutan. Adapun, transportasi umum akan difokuskan untuk kategori ramah lingkungan.

"Rencananya menggunakan kendaraan bertenaga listrik dan kualifikasi autonomus bus dan rel. Yang menjadi keunggulan konektivitas IKN yakni keharusan menggunakan kendaraan listrik," jelasnya, Rabu (26/2/2020).

Kemenhub mengestimasikan biaya pembangunan konektivitas darat mencapai Rp9,6 triliun khusus untuk pengembangan angkutan umum darat.

Total dana tersebut digunakan pembangunan BRT sepanjang 112 kilometer dengan estimasi biaya Rp7 triliun, pengembangan intellegent transportation system (ITS) dengan 500 persimpangan sebesar Rp700 miliar, pembangunan perlengkapan jalan 560 Km sebesar Rp840 miliar, fasilitas pendukung dan integrasi moda sembilan lokasi termasuk 1 terminal tipe A sebesar Rp225 miliar.

Kebutuhan lainnya untuk pengembangan transportasi sungai danau penyeberangan (SDP) yakni pembangunan dan peningkatan pelabuhan penyeberangan sebesar Rp405 miliar, pembangunan bus air lima unit dan bus tanah air 10 unit sebesar Rp225 miliar, pembangunan kapal patroli sebanyak empat unit dan kapal multipurpose dua unit sebesar Rp52 miliar dan manajemen lalu lintas SDP sebesar Rp160 miliar.

Selain itu, waktu tempuk dari satu titik ke titik lain dengan berjalan kaki maksimal 10 menit. Kemudian, pergerakan manusia dari ruang kota ke titik-titik itu digunakan kendaraan listrik.

"Contohnya, kami akan bangun kendaraan kereta dari Balikpapan ke Kotabaru dan itu bersamaan dengan jalan tol. Kami akan inisiasi bus listrik atau trem dan kegiatan lain, individual car juga akan gunakan kendaraan listrik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper