Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Perbankan Belum Ikut Turunkan Suku Bunga untuk Properti

Kredit perbankan untuk properti saat ini belum ikut menurunkan suku bunga lantaran masih perlu banyak melakukan penyesuaian.

Bisnis.com, JAKARTA – Baru-baru ini Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin ke 4,75 persen. Penurunan suku bunga ini dinilai  bisa memberikan dampak besar kepada pasar properti nasional apabila diikuti oleh perbankan.

Namun, hingga kini perbankan masih kokoh memasang bunga kredit di posisi 7 persen. Menurut Executive Vice President Commercial Business & SME Bank Central Asia (BCA) Liston Nainggolan, perbankan sampai saat ini belum ikut menurunkan suku bunga lantaran masih perlu banyak melakukan penyesuaian.

“BCA juga sampai saat ini belum. Tapi kalau melihat kondisi sekarang ini kemungkinan akan ikut turun,” ungkapnya saat menemui media di acara BCA Expoversary 2020 di Tangerang, Sabtu (23/2/2020).

Liston menyebut, faktor paling utama yang menjadi pertimbangan perbankan dalam menurunkan suku bunga antara lain adalah cost of fund atau biaya dana.

“Jadi kalau bank itu dananya banyak dana mahal seperti deposito yang bunganya 5-6 persen, berarti dia nggak bisa bunga kreditnya rendah, karena biaya lainnya banyak, ada overhead cost, ada biaya kewajiban terkait BI seperti cash ratio ke, dan lainnya,” ujarnya.

Namun, dengan kondisi pasar saat ini, kata Liston perbankan juga perlu ikut menurunkan suku bunga agar pasar kembali ramai dan daya beli meningkat. Tapi jelas perbankan butuh akselerasi dan perlu melakukan penyesuaian.

BCA sendiri dalam perayaan ulang tahunnya ke-63 menawarkan bunga untuk properti komersial sebesar 7,63 persen untuk yang tenor 1-2 tahun. Sedangkan untuk yang 3 tahun sebesar 8,63 persen.

“Tapi di luar itu juga pengembang yang kerja sama dengan kami juga menambahkan potongan sampai 3 persen, atau bebas provisi dan biaya lainnya. Harapannya ke depan program seperti ini bisa mendorong pertumbuhan pasar lebih baik lagi,” imbuhnya.

Dari adanya BCA Expoversary tahun ini dan disusul dengan acara dan program lainnya juga, BCA optimistis menargetkan transaksi properti komersial hingga di atas Rp1,2 triliun sepanjang 2020 meskipun pasar properti komersial terlihat masih mengalami perlambatan.

“Properti memang kalau dilihat agak slowdown apalagi kalau office. Tapi, karena kondisi ini, kami kasih bunga yang spesial ini, pengembang juga berikan bunga spesial untuk mendorong orang lebih berani ambil kredit di pasar sekarang ini,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper