Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Properti Mulai Bergairah, Hunian MAS Group Laris Manis

Setelah melemah dalam beberapa tahun terakhir, bisnis properti pada awal 2020 menunjukkan ada gairah baru.
Pengunjung mencari informasi mengenai kredit hunian dalam pameran Indonesia Properti Expo 2020 di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung mencari informasi mengenai kredit hunian dalam pameran Indonesia Properti Expo 2020 di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang properti MAS Group membukukan penjualan ciamik sepanjang gelaran pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2020. Penjualan tersebut ditopang oleh proyek baru dengan nuansa Jepang.

Direktur Utama MAS Group Suwandi Tio mengatakan bahwa proyek terbaru yang banyak diburu adalah Seion @Serang, yang telah dipasarkan selama sebulan, tahap pertamanya sudah terjual 50 persen. Adapun, total unit yang dipasarkan pada tahap pertama berjumlah 77 unit.

"Sementara selama di IPEX ini sudah terjual 10 unit. Mungkin masyarakat Serang haus akan produk eksklusif, apalagi yang bernuansa Jepang ini baru pertama di Serang," ungkapnya saat konferensi pers di IPEX 2020, di Jakarta Minggu (23/2/2020).

Suwandi menyebut, sepanjang gelaran IPEX 2020, pembeli yang datang berasal dari investor dan end user dengan pangsa masing-masing 50:50. Sedangkan untuk penjualan di proyek justru lebih banyak disumbang oleh end user.

"Pengunjungnya jauh lebih baik daripada tahun lalu [2019] terutama, yang sangat sepi. Mungkin investornya juga mulai bergeliat, terlihat dari beberapa investor yang sudah beli," imbuhnya.

Dari penjualan yang ada, meskipun belum maksimal Suwandi menyebut hasil dari pameran IPEX pertama tahun ini tetap lebih baik dari pada 2019. 

"Target awal hanya menjual 25 unit di 10 proyek malahan karena tahun enggak dapat banyak. Sekarang hampir 100 unit, diantaranya dari Seion @Serang 10 unit ,Kota Sutera 15 unit, Bali Resort 10 unit, Britania Bekasi 30-an unit," jelasnya.

Untuk nilai penjualan, Suwandi memperkirakan sudah mencapai kurang lebih Rp30 miliar, dengan rata-rata harga paling banyak dicari di kisaran Rp300 juta - Rp400 juta. Adapun  pembeli kebanyakan membeli secara tunai bertahap dengan pangsa 80 persen.

"Yang KPR [Kredit Pemilikan Rumah] malah enggak terlalu banyak," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper