Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral optimistis investasi di sektor ketenagalistrikan pada 2024 dapat mencapai target sebesar US$39 miliar.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan investasi sektor ketenagalistrikan menujukkan grafik yang positif sepanjang 2019 kemarin.
Sektor kelistrikan mampu menyedot investasi sebesar US$12 miliar. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan dan lebih tinggi dari tahun 2018 yang menorehkan angka US$11,29 miliar.
"Pertumbuhan investasi sektor listrik makin lama makin baik. Ini membuat kami yakin mematok angka US$39 miliar dalam lima tahun ke depan," ujarnya seperti yang dikutip pada laman Kementerian ESDM, Jumat (21/2/2020).
Perubahan mekanisme pelayanan dari offline ke online menjadi faktor kuat dalam membangun kepercayaan investor listrik. Selain itu, penyederhanaan di sejumlah regulasi kini menjadikan perizinan semakin mudah dilakukan.
"Ini bukti keseriusan kami menjadikan sektor ESDM lebih sederhana memangkas waktu perizinan dan tak terlalu birokratis sesuai arahan Presiden Jokowi," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, target keseluruhan nilai investasi hingga 2024 ditargetkan bisa diperoleh secara berkala, dimulai dari tahun 2020 senilai US$12 miliar. Kemudian, 2021 sebesar US$10 miliar, 2022 mencapai US$8 miliar, tahun 2023 mencapai US$7 miliar, dan 2024 mencapai US$3 miliar.
"Tahun 2020 ini memang puncaknya. Ini tak lepas dari penyelesaian program 35 ribu MW yang akan beroperasi penuh pada 2029 nanti," kata Agung.
Selain megaproyek tersebut, investasi ditargetkan akan didapat dari pembangunan transmisi, gardu induk dan sejumlah proyek ketenagalistrikan lainnya yang strategis.
Agung menegaskan angka US$39 miliar ini belum termasuk investasi listrik dari energi baru terbarukan (EBT) yang diproyeksikan mencapai sekitar US$20 miliar pada 5 tahun mendatang.
"Di 2024 EBT dikebut guna mendongrak capaian bauran energi. Ini kesempatan bagus bagi investor yang masuk," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel