Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas, Kunjungan Wisatawan Asing Bakal Anjlok Gara-Gara Wabah Virus Corona

Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 16,1 juta kunjungan sepanjang 2019.
Wisatawan mancanegara meninggalkan Pelabuhan Bangsal usai dievakuasi dari Gili Trawangan di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan. /Antara
Wisatawan mancanegara meninggalkan Pelabuhan Bangsal usai dievakuasi dari Gili Trawangan di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dan pelaku usaha diminta mewaspada kemungkinan anjloknya kunjungan wisatawan asing ke Indonesia akibat merebaknya wabah virus Corona (Covid-19) di berbagai belahan dunia.

"Dampak terbesar [dari penyebaran virus Corona] itu ke wisatawan asing. 12 persen dari total kunjungan wisatawan [berasal dari China] atau setara dengan 2 juta kunjungan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Senin (17/2/2020).

Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 16,1 juta kunjungan sepanjang 2019. Realisasi tersebut naik 1,88 persen dibandingkan dengan kedatangan turis asing pada 2018, yang berjumlah 15,8 juta kunjungan.

Adapun, jumlah turis China yang datang ke Indonesia mencapai 2,07 juta kunjungan pada tahun lalu. Jumlah tersebut mengalami penurunan 3,14 persen atau 670.000 kunjungan.

Dia memprediksi penurunan kunjungan tidak hanya berlaku untuk wisatawan asing asal China, tetapi negara-negara lain. Pasalnya, virus Corona telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Singapura dan Jepang. Menurutnya, hal tersebut akan menimbulkan dampak berantai (efek domino) ke Indonesia.

Suhariyanto lantas bercerita saat BPS dan Badan Pangan-Pertanian (FAO) PBB menyelenggarakan acara Asia and Pacific Comission on Agricultural Statistics (APCAS) ke-28 di Bali pada 10 Februari 2020. Meski berlangsung lancar, dia mengatakan ada peserta yang tidak bisa hadir karena adanya pelarangan turis untuk bepergian ke luar negeri.

"Kami mengundang 33 negara se-Asia Pasifik dan sembilan lembaga internasional. Dari 100 peserta, ada empat orang yang batal hadir karena negara yang bersangkutan melarang penduduknya untuk ke luar negeri," jelasnya.

Karena itu, dia mengingatkan efek domino yang mungkin terjadi akibat penyebaran virus Corona. Beberapa indikator yang harus diwaspadai antara lain kunjungan turis asing, ekspor, impor, dan investasi.

Terkait pernyataan World Bank yang menyebutkan bahwa turunnya perekonomian China akan berdampak pada Indonesia, Suhariyanto tidak ingin berkomentar banyak.

"World Bank bilang jika pertumbuhan ekonomi China turun 1 persen maka kita akan ikut terdampak sebesar 0,2 persen - 0,3 persen. Kembali lagi, itu asumsi. Kami tetap memantau seluruh indikator berdasarkan data yang masuk," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper