Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Exxonmobil Menyambut Baik Fleksibilitas Pemerintah

Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Azi Alam mengatakan dengan adanya skema dua tersebut membuat para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bisa menyesuaikan dengan risiko lapangan.
Ilustrasi - Fasilitas Produksi Exxonmobil
Ilustrasi - Fasilitas Produksi Exxonmobil

Bisnis.com, JAKARTA – ExxonMobil Indonesia menyambut baik rencana pemerintah untuk memberi fleksibilitas dalam menentukan kontrak bagi hasil penggantian biaya operasi (cost recovery) ataupun bagi hasil kotor (gross split).

Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Azi Alam mengatakan dengan adanya skema dua tersebut membuat para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bisa menyesuaikan dengan risiko lapangan.

“Jadi ini kami menyambut baik dibukanya dua opsi,” katanya di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Di sisi lain, Azi menjelaskan sebagai perusahaan migas internasional, ExxonMobil selalu beroperasi di negara-negara yang menganut skema dua kontrak itu. Menurutnya, hal itu membuat pendekatan pada setiap ekplorasi bisa disesuaikan dengan kondisi yang yang ada.

“Kan memang tiap lapangan punya karakter yang berbeda beda, sehingga approach terhadap pengembangan itu juga harus disesuikan risikonya,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM mengaku akan lebih fleksibel menerapkan skema kontrak migas. Ke depan pemerintah akan menyajikan dua skema kontrak sebagai pilihan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan pertimbangan penerapan dua skema tersebut atas dasar masukan-masukan para pelaku bisnis.

Menurutnya, skema cost recovery cocok diterapkan untuk lapangan yang terletak di daerah sulit dan berisiko tinggi karena skema tersebut dinilai lebih rasional.

Sementara itu, gross split dianggap lebih cocok untuk wilayah kerja eksisting karena memiliki tingkat kepastian bisnis yang lebih tinggi.

Pemerintah mewajibkan perusahaan migas menerapkan skema gross split di wilayah kerja baru dan terminasi sejak 1 Januari 2017.

AREA TERBUKA

Sementara itu, terkait rencana eksplorasi di area terbuka, Azi mengatakan  perusahaan yang berasal dari negeri Paman Sam tersebut masih mengumpulkan dan mempelajari data-data guna keperluan pemetaan wilayah.

“Kami mengkaji potensi yang ada di Indonesia. Ini komitmen kami, kemudian itu langkahnya kami sudah berkunjung ke GGR Cafenya SKK Migas untuk lihat, mana potensi yang bisa kami gali,” ujarnya.

Kendati demikian, Azi mengungkapkan, eksplorasi yang dilakukan perseroan sangat tergantung dengan lamanya pengumpulan data tersebut.

“Tergantung hasil evaluasinya, tergantung datanya,” jelasnya.

Sebelumnya, SKK Migas menyatakan ExxonMobil dan ConocoPhillip berencana melakukan eksplorasi di luar area operasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper