Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Tol Balikpapan-Penajam Paser Ditunda, Ini Alasannya

BPJT menyatakan lelang proyek jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser ditunda sampai rencana induk pembangunan IKN rampung.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol menyatakan proses lelang untuk proyek jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser ditunda karena masih menunggu rampungnya rancangan jaringan jalan tol di Ibu Kota Negara yang baru.

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) unsur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Agita Widjajanto mengatakan bahwa proyek tol Balikpapan-Penajam Paser sebenarnya telah memasuki tahap prakualifikasi. Namun, prosesnya akhirnya ditunda karena menunggu terbitnya rencana induk (masterplan) pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). 

"Pak Menteri [Basuki Hadimuljono] minta supaya proses lelangnya ditunda dulu sampai masterplan-nya jadi, dan rencana jaringan jalan tolnya sudah jelas," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (12/2/2020).

Adapun, saat ini Kementerian PPN/Bappenas selaku koordinator nasional tengah berupaya untuk merampungkan penyusunan masterplan pembangunan IKN. Dalam proses penyusunan masterplan, Bappenas turut melibatkan seluruh kementerian/lembaga, termasuk Kementerian PUPR.

Lebih lanjut, Agita menyatakan prakualifikasi proyek tol Balikpapan-Penajam Paser baru diikuti oleh satu peserta yaitu konsorsium PT Waskita Toll Road dengan BUMD.

Dia menuturkan, jika berdasarkan hasil kajian nantinya akan ada perubahan terhadap rencana jaringan jalan tol di IKN, maka tidak menutup kemungkinan proses lelangnya akan diulang. 

"Nanti kalau lingkupnya bertambah, maka akan kami lelang ulang. Intinya, jaringan jalan mana saja yang harus dibangun untuk mendukung konektivitas di IKN, baru bisa diputuskan kalau masterplan-nya sudah jadi," ucapnya.

Sementara itu, jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser yang akan menjadi jalan pintas di Teluk Balikpapan merupakan prakarsa badan usaha PT Tol Teluk Balikpapan, anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR).

Jalan berbayar ini merupakan jembatan tol pertama di Kalimantan yang dirancang sepanjang 7,35 kilometer. Kebutuhan investasi untuk proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp 15,35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper