Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Angka Kemiskinan, Ini Strategi Kemensos

Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan kemiskinan merupakan kerja seluruh tim yang berada di bawah koordinasi Wakil Presiden melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Sosial terus mengoptimalkan program keluarga harapan (PKH), bantuan non tunai sembako untuk membantu menekan angka kemiskinan.

Pasalnya, program tersebut diklaim dapat diarahkan tepat sasaran dan dengan target yang terukur.

Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan isu kemiskinan merupakan kerja seluruh tim yang berada di bawah koordinasi Wakil Presiden melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

"Kemensos ada PKH ada bantuan non tunai. Kami pastikan program ini berjalan dengan tetap sasaran dan juga ukurannya jelas. Seperti PKH 10 juta warga, berapa target dari 10 juta warga yang tergraduasi," ujarnya di Jakarta, Selasa malam (11/2/2020).

Juliari menyebutkan dari PHK sebanyak 10 juta, Kemensos menargetkan setiap tahun terdapat 1 juta warga yang tidak lagi butuh diintervensi alias tergraduasi. Menurutnya, PHK dan bansos dari Kemensos saat ini tetap sasaran dengan indikator yang jelas.

Untuk mengingatkan, pada akhir Januari lalu, Juliari telah meresmikan transformasi bansos dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Program Sembako di mana indeks dari Rp110.000/KPM/bulan menjadi Rp150.000/KPM/bulan.

Selain itu komponen bahan pangan juga diperbanyak, dari beras dan telur pada skema BPNT, kini ditambah pilihannya dengan ayam, daging dan kacang-kacangan.

"Kalau kami PKH dan bantuan sosial itu jelas sasarannya," paparnya.

Adapun, dalam Rapat Pleno TNP2K (11/2/2020) Wapres menekankan kembali target RPJMN 2020–2024 untuk menurunkan angka kemiskinan antara 7 persen hingga 6,5 persen pada akhir tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper