Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Gula Industri Bantu Kelangsungan Pabrik

Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Bernardi Dharmawan mengatakan pada Januari lalu sudah ada pabrik yang sempat tutup karena tidak ada bahan baku untuk diproduksi. Namun, setelah bahan baku tiba kini sudah kembali beroperasi.
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha memastikan sebagian impor gula untuk industri sudah mulai masuk dan akan diteruskan untuk produksi menjadi Gula Kering Rafinasi (GKR) yang akan memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Bernardi Dharmawan mengatakan pada Januari lalu sudah ada pabrik yang sempat tutup karena tidak ada bahan baku untuk diproduksi. Namun, setelah bahan baku tiba kini sudah kembali beroperasi.

"Izin impor raw sugar untuk GKR sebagai keperluan industri Makanan dan Minunan semester I/2020 telah dikeluarkan sekitar 1,44 juta ton. Sebagian importasi sudah masuk sisanya akan masuk dalam bulan ini dan Maret nanti," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (12/2/2020).

Bernadi mengemukakan angka izin impor yang dikeluarkan tersebut sebenarnya masih akan dievaluasi segera perihal kecukupan memenuhi industri Makanan dan Minuman.

Hal itu dikarenakan dari rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian masih tersisa 10 persen yang masih belum diterbitkan izin impornya. Artinya, pada semester I/2020 sebenarnya diminta 1,6 juta impor untuk memenuhi kebutuhan 3,2 juta setahun.

"Angka itu sesuai hasil Rakortas. Produksi GKR 2019 lalu sekitar 2,8 juta dan penyerapan di atas itu termasuk stok dari 2018. Tahun ini akan tergantung kebutuhan dari industri pengguna," ujarnya.

Sisi lain, Bernadi menyebut untuk investasi pabrik baru GKR tidak akan bertambah. Sesuai DNI 2010 selanjutnya pembangunan pabrik gula wajib juga memiliki kebun tebu, jadi harus terintegrasi. Alhasil, anggota AGRI akan tetap hanya 11 Pabrik saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper