Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Virus Corona Bikin Pasar Di Tomohon Tak Lagi Jual Kelelawar dan Ular

Selain melarang penjualan ular dan kelelawar, Pemkot Tomohon juga melarang penjualan babi hutan, anjing, tikus dan kucing
Pasar tradisional di Tomohon menyediakan kuliner ekstrem/Tripadvisor
Pasar tradisional di Tomohon menyediakan kuliner ekstrem/Tripadvisor

Bisnis.com, JAKARTA – Mewabahnya virus corona di China membuat seluruh pasar di Tomohon, Sulawesi Utara dilarang menjual kelelawar dan ular.

Seperti diketahui, ular dan kelelawar diduga menjadi perantara menularnya virus corona ke manusia. Virus tersebut menjadikan daging ular dan kelelawar yang dikonsumsi manusia sebagai inangnya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (8/2/2020), Kepal Dinas Kesehatan Kota Tomohon Isye Liuw telah memerintahkan seluruh penjual kelelawar dan ular, baik dalam kondisi hidup atau mati untuk berhenti menjual komoditas itu. Perintah itu telah dikeluarkan pemerintah setempat sejak pekan lalu.  

"Kami menemui para pedagang di pasar untuk menghentikan penjualan ular dan kelelawar. Kami juga memberikan informasi mengenai bahaya virus corona yang berpeluang menular dari daging kedua hewan itu," kata Liuw, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (8/2/2020).

Selain melarang penjualan ular dan kelelawar, Pemkot Tomohon juga memperketat arus lalu lintas dan pengiriman hewan liar dari dan menuju daerah tersebut.

Di samping menginstruksikan penghentian penjualan ular dan kelelawar, Pemkot juga meminta para pedagang tidak lagi berjualan babi hutan, anjing, tikus dan kucing. Adapun, untuk penjualan babi yang diternakkan, masih diperbolehkan.

Sebagai antisipasi merebaknya virus corona di Tanah Air, pemerintah pusat juga telah melarang impor hewan hidup dari China. Pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap produk-produk makanan yang diimpor dari Negeri Panda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper