Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PII Bikin Investor Bandara Komodo Nyaman

Sebagai bandara pertama di Indonesia dengan skema KPBU, Bandara Komodo diharapkan menjadi percontohan untuk proyek serupa yang akan dikembangkan.
Penumpang turun dari pesawat NAM Air Boeing 737 500 rute Denpasar - Labuan Bajo./Bisnis.com-Natalia Indah Kartikaningrum
Penumpang turun dari pesawat NAM Air Boeing 737 500 rute Denpasar - Labuan Bajo./Bisnis.com-Natalia Indah Kartikaningrum

Bisnis.com, JAKARTA - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII akan menjadi penjamin proyek kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Komodo-Labuan Bajo antara Kementerian Perhubungan dan Konsorsium Cinta Airport Flores.

Direktur Utama PII M. Wahid Sutopo mengatakan penjaminan yang diberikan merupakan salah satu fasilitas dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meningkatkan kelayakan dan kenyamanan investasi bagi investor dan perbankan yang membiayai proyek. Sebagai bandara pertama di Indonesia dengan skema KPBU, Bandara Komodo diharapkan menjadi percontohan untuk proyek serupa yang akan dikembangkan.

“Melalui skema KPBU dan penjaminan oleh PII, diharapkan proyek ini dapat dikembangkan dan terjaga dengan baik, sehingga dapat bermanfaat meningkatkan aksesibilitas wisatawan dalam negeri dan luar negeri menuju Labuan Bajo," jelasnya, Jumat (7/2/2020).

Konsorsium Cinta Airport Flores (CAF) selaku badan usaha pelaksana (BUP) terdiri atas PT Cardig Aero Services Tbk., Changi Airport International Pte. Ltd., dan Changi Airports Mena Pte. Ltd. Melalui skema KPBU, diharapkan badan usaha yang terpilih memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengelola Bandara Komodo sesuai dengan tahapan pembangunan yang telah direncanakan.

Pihaknya berharap konsorsium bisa meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada pengguna jasa, serta mewujudkan proyeksi peningkatan jumlah penumpang sampai dengan 5 juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton per tahun pada 2044.

Bentuk kerja sama proyek KPBU Bandar Udara Komodo ini adalah Design-Build-Finance-Operate-Maintain-Transfer (DBOFMT) dengan total investasi mencapai Rp1,2 triliun dan masa konsesi 25 tahun.

Adapun, cakupan pengembangan Bandara Komodo di antaranya adalah penambahan panjang runway dari 2.250 meter menjadi 2.700 meter, pengembangan terminal kargo, pengembangan dan ekspansi terminal penumpang domestik dan internasional, pengembangan area komersial, parkir dan fasilitas pendukung lainnya, serta pengoperasian dan perawatan baik airside maupun landside.
 
Pada November 2019, PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan Penjaminan/In Principle Approval (IPA) pada proyek Bandara Komodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper