Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Optimistis Pasar Ekspor Naik 10 Persen

Bio Farma akan merilis produk baru berupa produk biologis Heparin halal pertama di dunia.
Pekerja melakukan pengemasan saat memproduksi vaksin di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Pekerja melakukan pengemasan saat memproduksi vaksin di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bio Farma (Persero) optimistis pasar ekspor akan meningkat hingga 10 persen pada tahun ini setelah tahun lalu hanya tumbuh 2 persen.

SEVP Produksi PT Bio Farma (Persero) Juliman mengatakan pendorong utama pasar ekspor tahun ini nantinya adalah vaksin Polio tipe II yang memang sudah diminta sejumlah pasar global terutama di Afrika dan Australia.

Namun, selain itu pihaknya juga akan merilis produk baru berupa produk biologis Heparin halal pertama di dunia.

"Kalau produk farma daya saing global memang susah, terbukti produk paten semua dari luar kita bisanya meniru membuat. Sememtara generik tidak mungkin diekspor karena marginnya kecil," katanya, Rabu (5/2/2020).

Juliman mengemukakan selain vaksin, maka produk yang memungkinkan untuk diperkuat di pasar ekspor adalah bilogical dan herbal.

Sementara dengan menjadi satu-satunya perusahaan produsen vaksin, utilisasi perseroan pada sejumlah produk ada yang mencapai 100 persen. Dalam rencana kerja perseroan, ke depan sejumlah vaksin baru pun akan terus dikembangkan.

"Kalau Heparin halal kami kerja sama dengan China, dan akan diekspor ke negara-negara OKI. Jika Heparin yang saat ini ada mengandung Babi maka yang akan kami rilis pada kuartal III/2020 nanti menggunakan kandungan domba," ujarnya.

Menurut Juliman, Heparin adalah produk biologis yang digunakan untuk mengencerkan pembuluh darah. Umunya, digunakan pada tindakan medis operasi seperti jantung.

Selanjutnya, Bio Farma juga tengah mengembangkan vaksin anti tifus yang diharapkan dapat rilis pada 2021. Vaksin tersebut saat ini baru India yang memiliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper