Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Indonesia 2019 Tumbuh 5,02 Persen, Sektor Industri Loyo

Kinerja sektor industri pengolahan turun dari 4,25 persen pada kuartal IV/2018 menjadi 3,66 persen pada kuartal IV/2019.
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7)./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7)./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA — Turunnya kinerja sektor industri pengolahan menjadi salah satu faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen sepanjang 2019.

Dalam konferensi pers pada Rabu (5/2/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekonomi Indonesia hanya naik 4,97 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal IV/2019, dibandingkan kuartal IV/2018, yang mencapai 5,18 persen.  

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan salah satu faktor yang mendasari perlambatan ini adalah turunnya kinerja sektor industri pengolahan dari 4,25 persen pada kuartal IV/2018 menjadi 3,66 persen.
 
"Industri pengolahan turun agak dalam tahun lalu. Penyebabnya karena turunnya impor bahan baku. Pasti berpengaruh selama bahan baku impor belum bisa disubtitusi," terangnya.

Ekonomi Indonesia 2019 Tumbuh 5,02 Persen, Sektor Industri Loyo

 
Berdasarkan data BPS, subsektor industri non migas mengalami pertumbuhan dan kontraksi pada akhir tahun lalu. Subsektor industri yang tumbuh antara lain industri makanan dan minuman 7,95 persen yoy, industri kimia farmasi dan obat tradisional 12,73 persen yoy, industri tekstil dan pakaian jadi 7,17 persen yoy, dan industri pengolahan tembakau 1,9 persen yoy. 
 
Sementara itu, Suhariyanto mencatat subsektor industri yang mengalami kontraksi pada kuartal IV/2019 antara lain industri alat angkutan turun 2,25 persen yoy serta industri barang logam, komputer, elektronik, optik, dan perlatan listrik 2,13 persen yoy. 
 
Pemerintah pun diingatkan untuk mewaspadai perlambatan kinerja sektor industri. Pasalnya, sektor industri masih memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia, yaitu 19,7 persen. 
 
"Melambatnya sektor industri akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Perlu dicatat, industri makanan dan minuman tumbuh subur di sentra-sentra produksi yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper