Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target Penumpang, Railink Siapkan Tiga Strategi

PT Railink telah menyiapkan strategi, konsep utamanya adalah meningkatkan dan memperbaiki layanan.
Kereta Api Bandara melintas di jalur perlintasan kereta di Tangerang, Banten, Senin (19/3). /Bisnis-Jody Kinarwan
Kereta Api Bandara melintas di jalur perlintasan kereta di Tangerang, Banten, Senin (19/3). /Bisnis-Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Railink telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target realisasi jumlah penumpang sebesar 2,7 juta orang pada 2020.

Plt. Direktur Utama Railink Mukti Jauhari mengatakan konsep utamanya adalah meningkatkan dan memperbaiki layanan. Pertama adalah dengan mempersingkat waktu tempuh.

"Saat ini jarak tempuh KA bandara dari Stasiun Manggarai menuju bandara Soekarno Hatta hanya 50 menit, dari stasiun BNI City menuju bandara Soeta hanya 41 menit. KA bandara di Medan hanya membutuhkan jarak tempuh 28 menit dari dan menuju ke Bandara Kualanamu," kata Mukti, Jumat (31/1/2020).

Dia mengakui upaya mempersingkat waktu tempuh masih menjadi kendala. Hal tersebut membutuhkan perbaikan kualitas jalur rel. Selain itu, juga dibutuhkan pengaturan jalur bersama dengan PT Kereta Api Indonesia. 

Pihaknya menuturkan strategi kedua adalah dengan promo tarif.  Pada awal Februari 2020, akan ada diskon tarif hingga 50 persen, sekitar Rp40.000.

Diskon diberikan untuk jam dan nomor kereta tertentu. Rencananya dari 70 perjalanan, sepuluh diantaranya dapat diberi diskon baik pembelian secara daring maupun manual.
 
Mukti menyebut berdasarkan karakteristiknya, 80 persen penumpang cenderung masih membeli tiket langsung dibandingkan dengan memanfaatkan situs daring.
 
Strategi ketiga, lanjutnya, dengan memberikan fasilitas city check-in dan baggage handling di Stasiun BNI City. Layanan baggage handling adalah penyediaan tenaga porter yang akan membantu membawa bagasi penumpang dari Stasiun KA Bandara BNI City, Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta, dan terminal bandara Soekarno-Hatta.
 
"Layanan ini selama tiga bulan pertama masih bebas biaya, untuk ke depannya dilakukan evaluasi kembali," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper