Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI Incar Produksi Emas 5,69 Ton selama 2020

Perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) memproyeksikan produksi emas tahun ini bisa mencapai 183.000 troy ounces (sekitar 5,69 ton) dengan mengoptimalkan potensi yang masih ada di tambang Tumpang Pitu atau Tujuh Bukit Banyuwangi.
Suasana area tambang Tumpang Pitu atau Tujuh Bukit di Pesanggaran Banyuwangi Jawa Timur pada Jumat (31/1/2020)./Bisnis-Peni Widarti
Suasana area tambang Tumpang Pitu atau Tujuh Bukit di Pesanggaran Banyuwangi Jawa Timur pada Jumat (31/1/2020)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, BANYUWANGI - Perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) memproyeksikan produksi emas tahun ini bisa mencapai 183.000 troy ounces (sekitar 5,69 ton) dengan mengoptimalkan potensi yang masih ada di tambang Tumpang Pitu atau Tujuh Bukit Banyuwangi.

Satuan emas 1 troy ounce setara dengan 31,1034768 gram. Dengan kata lain produksi sebesar 183.000 troy ounces itu jika dikonversikan ke dalam gram menjadi 5.691.936 gram atau sekitar 5,69 ton.

Corporate Communication Manager BSI, Teuku Mufizar Mahmud mengatakan proyeksi produksi emas tahun ini menurun dibandingkan capaian 2019 yakni 200.000 tory ounces atau sekitar 6,2 ton emas.

"Perencanaan target memang menurun karena kondisi alami. Di sana yang ditambang tinggal Pit A dan Pit C, yang secara tonase lebih besar tapi kadarnya lebih kecil, jadi peningkatan produksi tergantung yang tersedia," jelasnya di sela-sela visit mining oleh Kementerian ESDM, Jumat (31/1/2020).

Dia menambahkan, selain mengoptimalkan potensi tambang emas di area gunung, saat ini perseroan juga tengah melakukan studi pengeboran under ground yang diperkirakan pada 2022 atau 2023 sudah didapatkan perhitungan sumber dayanya.

Direktur BSI, Boyke P. Abidin menambahkan, dari total penjualan emas tahun lalu, perseroan telah mengalokasikan sekitar 1% - 1,5% untuk kegiatan CSR atau sekitar Rp35 miliar tahun lalu.

"Kami tambang kecil tapi menerapkan sosial lisence yang sama dengan formal lisence. Apapun usaha pertambangan memang tergantung pemberi izin, tapi kalau social lisence tidak didapat, kita tidak bisa mengoperasikan tambang," ujarnya.

Menurutnya, social lisence itu diberikan oleh persepsi masyarakat terhadap usaha yang akan dikelola. Hingga kini, dari 40.000 penduduk di Pesangaran, sebanyaj 50% telah mendapatkan dampak dari program pemberdayaan masyarakat (PPM).

"Ada bea siswa, koperasi, dan dari 2.400 tenaga kerja di BSI sebanyak 60% merupakan warga Banyuwangi, dan sisanya warga Pesangaran. Selain itu juga ada Pemda Banyuwangi yang memiliki saham 6,4% dengan nilainya Rp1,4 triliun setara 50% APBD Banyuwangi," jelasnya.

BSI sendiri telah memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi wilayah konsesi proyek tambang emas Tumpang Pitu Banyuwangi dengan luas lahan 4.998 ha sesuai keputusan Bupati Banyuwangi No.188/547/KEP/429.011/2012 pada 9 Juli 2012, serta izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) seluas 992,86 ha sebagaimana tertuang dalam surat Kemenhut.

Kegiatan BSI terbagi menjadi empat, yakni pengambilan material batuan mineral atau ore, pengangkutan ore menuju pemrosesan, penumpukan dan penyiramam ore di area pelindihan (head-leach pad) dan pengolahan mineral menjadi batangan (bullion).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper