Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Impor Desember 2019 Turun 5,47 Persen

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perkembangan impor dari bulan ke bulan hampir mirip dengan pola Desember 2 tahun sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor Desember 2019 mengalami penurunan sebesar 5,47 persen menjadi US$14,50 miliar dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perkembangan impor dari bulan ke bulan hampir mirip dengan pola Desember 2 tahun sebelumnya.

"Impor untuk seluruh golongan mengalami penurunan. Impor barang konsumsi turun 1,32% secara bulanan tapi secara tahunan masih naik 12,18%," katanya saat jumpa pers, Rabu (15/1/2020).

Secara month-to-month (mtm) impor 5,47% turun yang terjadi untuk impor migas 0,06% dan nonmigas turun 6,35%.

“Impor migasnya selama Desember 2019 itu meningkat 5,33%, dan sebaliknya nonmigas turun 7,28%,” jelas Suhariyanto.

Berdasarkan golongan, Suhariyanto mengklaim semua komponen barang tercatat mengalami penurunan. Misalnya barang konsumsi turun 1,32% (mtm), namun dibandingkan dengan Desember 2018 justru mengalami kenaikan 12,18%. Untuk golongan bahan baku turun tajam 6,83% (mtm), dan turun 7,27% (yoy).

“Beberapa komoditas barang konsumsi yang masih naik adalah gula dan kembang gula, buah-buahannya seperti apel, anggur, menjelang Imlek,” ujar Suhariyanto.

Secara kumulatif, dari Januari-Desember 2019 impor barang konsumsi turun -4,51% (yoy), untuk barang bahan baku penolong turun -11,07% (yoy), dan untuk barang modal juga kumulatifnya menurun -5,13% (yoy).

Dengan demikian, secara kumulatif Januari 2019-Desember 2019, total impor adalah US$170,72 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018 tercatat turun 9,53%. Kondisi ini disebabkan karena mayoritas barang yang masih mendominasi impor adalah mesin, peralatan mekanis dan perlengkapan listrik dengan kontribusi 13,28%.

Dia menambahkan negara importir yang masih meningkat antara lain; Italia, Oman, Bulgaria, Jerman, dan India. Sebaliknya, impor cenderung menurun dari Australia, Jepang, China, Brasil, dan Ukraina.

Sebelumnya, kinerja impor November 2019 tercatat sebesar US$15,34 miliar atau meningkat 3,94 persen dibandingkan dengan Oktober 2019.

Peningkatan impor tersebut terjadi baik untuk migas maupun nonomigas. Jika dibandingkan dengan posisi 2018 impor justru mengalami penurunan cukup dalam yakni 9,24%.

Peningkatan impor tersebut ditopang oleh perilaku banyak kebutuhan konsumsi pada Desember jelang libur sekolah, jelang Natal, dan tahun baru.

Total impor Januari-November 2019 adalah sebesar US$156,22 miliar dibandingkan dengan total impor yang sama tahun lalu ada turun 9,88%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper