Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maggot, Pakan Alternatif Berprotein Tinggi Untuk Ikan

Maggot atau yang dikenal dengan black soldier fly (BSF) diharapkan menjadi pakan alternatif untuk budi daya ikan. Hal ini menjadi solusi atas mahalnya harga pakan ikan.
Foto udara kawasan tambak ikan bandeng di Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, NTB, Selasa (9/6/2015).Antara-Ahmad Subaidi
Foto udara kawasan tambak ikan bandeng di Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, NTB, Selasa (9/6/2015).Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - Maggot atau yang dikenal dengan black soldier fly (BSF) diharapkan menjadi pakan alternatif untuk budi daya ikan. Hal ini menjadi solusi atas mahalnya harga pakan ikan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong inovasi penggunaan pakan alternatif ini. Adapun maggot adalah serangga pemakan bahan organik sehingga protein serangga ini berkualitas tinggi dan menjadi sumber protein yang baik bagi ikan. 

"Maggot ini memakan sayuran, limbah rumah tangga, limbah restoran, dia bisa mengurai sampah organik," kata Edhy dalam siaran pers, Selasa (14/1/2020).

Edhy menjelaskan kemampuan maggot mengurai sampah organik dalam waktu 14-20 hari sangat berpotensi bagi pengembangan ekonomi berbasis laut atau ekonomi biru. 

Inovasi penggunaan pakan alternatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga dan restoran untuk memproduksi maggot ini telah dikembangkan sekelompok warga di Kabupaten Garut.

 "Inovasi penggunaan pakan ikan alternatif semacam ini harus kita dukung," kata Edhy.

Komponen pakan memang menempati porsi tertinggi dalam budi daya ikan, hingga 60% dari total biaya produksi. Guna menurunkan biaya pakan tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pemenuhan kebutuhan bahan baku lokal melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari). 

Salah satu inovasi yang mendukung Gerpari tersebut adalah riset penyediaan bahan baku pakan ikan alternatif dari maggot yang dihasilkan dari proses biokonversi limbah organik. Inovasi ini merupakan hasil riset Dr. Melta Rini Fahmi, Peneliti Balai Riset Budidaya Ikan Hias yang telah dimulai sejak 2005 lalu. 

Maggot yang dihasilkan akan merombak, mengekstraksi serta mengonvensi nutrien yang masih tersimpan di dalam limbah organik sehingga akan didapatkan nutrien dalam bentuk yang baru, yakni pupuk organik dan maggot sendiri yang dimanfaatkan baik sebagai pakan ikan maupun bahan baku pakan ikan. 

Pada uji coba di Balai Riset Budidaya Ikan Hias, ikan koi yang diberi pakan maggot memijah empat kali dalam periode yang sama dibanding dengan ikan yang diberi pakan pelet. 

Biokonversi menggunakan maggot memiliki keuntungan dapat dilaksanakan dengan investasi  yang rendah karena reproduksinya tidak membutuhkan air, listrik, bahan kimia, serta dapat menggunakan infrastruktur yang sederhana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper