Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembentukan SWF Dinilai Tambah Keyakinan Investor

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana menyatakan SWF dengan bentuk badan hukum yang sepenuhnya dimiliki pemerintah diyakini bisa semakin menyemarakkan pasar. Selain itu, pembentukan SWF diyakini bisa memperluas dan memperdalam pasar keuangan Indonesia secara keseluruhan.
Presiden Joko Widodo seusai pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed di Istana Qasr Al Watan./Twitter
Presiden Joko Widodo seusai pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed di Istana Qasr Al Watan./Twitter

Bisnis.com, JAKARTA – Wacana pemerintah membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk investasi diyakini akan memberi kepastian ekstra bagi investor.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana menyatakan SWF dengan bentuk badan hukum yang sepenuhnya dimiliki pemerintah diyakini bisa semakin menyemarakkan pasar. Selain itu, pembentukan SWF diyakini bisa memperluas dan memperdalam pasar keuangan Indonesia secara keseluruhan.

“Karena memang ketakutan utama di pasar keuangan kita utamanya adalah shallow financial market,” tutur Fikri kepada Bisnis.com, Selasa (14/1/2020).

Dia menilai, jika pemerintah masuk melalui SWF meskipun secara tidak langsung bisa membantu menurunkan tensi kekhawatiran sehingga kehadiran pemerintah di tengah pasar akan memberi kepastian dan keyakinan kepada investor.

Bisnis.com mencatat, sebelumnya Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan siap menginvestasikan dana senilai US$22,8 miliar untuk Indonesia. Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed, Putra Mahkota UEA saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Minggu (12/1/2020), mengatakan bahwa dana tersebut diinvestasikan melalui Sovereign Wealth Fund bersama-sama dengan Softbank (Jepang) dan International Development Finance Corporation (Amerika Serikat).

Dia menegaskan, Indonesia adalah sahabat UEA yang sangat dekat. Selain itu Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk Islam terbanyak.

“Kami ingin berkontribusi lebih bagi Indonesia," kata Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed, dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, Senin (13/1/2020).

Pasalnya, UEA akan menginventasikan dana tersebut untuk pembangunan ibu kota baru di Kuta Kartanegara, Kalimantan Timur. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga meminta agar Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed juga turut menjadi Dewan Pengarah Pembangunan untuk ibu kota baru tersebut.

Selain itu, dana tersebut juga akan diinvestasikan untuk pembangunan di Aceh. Salah satu alasannya karena jarak terbang antara Aceh dan Abu Dhabi yang kurang lebih 5 jam perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper