Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pede Neraca Perdagangan Desember 2019 Bakal Surplus

Menurut Dody, optimisme ini muncul dari perbaikan kinerja indikator impor selama beberapa waktu belakangan. Perbaikan ini terutama terjadi pada sektor migas.
Aktivitas perdagangan di pelabuhan/Bisnis.com
Aktivitas perdagangan di pelabuhan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Faktor eksternal yang membaik membuat Bank Indonesia (BI) cukup percaya diri neraca perdagangan pada Desember 2019 akan mengalami surplus.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta pada Senin (13/1/2020).

Menurut Dody, optimisme ini muncul dari perbaikan kinerja indikator impor selama beberapa waktu belakangan. Perbaikan ini terutama terjadi pada sektor migas.

“Kebijakan B20 yang dilakukan pemerintah secara langsung akan mengurangi nilai impor migas negara pada Desember 2019,” jelasnya.

Selain itu, berkaca dari perkembangan angka ekspor pada kuartal III/2019, BI melihat kinerja yang cukup baik dari sektor ini. Hal ini turut didukung oleh indikator-indikator sektor manufaktur yang terbilang cukup positif.

“Kami belum memiliki info awal terkait ini. Tetapi, kami cukup percaya diri neraca perdagangan akan mencatatkan perolehan surplus meskipun seberapa besar surplusnya belum dapat dipastikan,” kata Dodi.

Sebelumnya, neraca perdagangan pada November 2019 tercatat mengalami defisit sebesar US$1,33 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, defisit tersebut sejalan dengan kinerja impor November 2019 yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja ekspor November 2019.

"Secara total kinerja impor November 2019 mencapai US$15,34 miliar sehingga kalau dibandingkan dengan kinerja ekspor, terjadi defisit sebesar US$1,33 miliar," katanya, Senin (16/12/2019).

Kinerja impor November tercatat naik sebesar 3,94% dibandingkan dengan Oktober 2019. Sementara itu, kinerja ekspor pada November 2019 tercatat US$14,01 miliar atau turun 6,17 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Penyebab turunnya ekspor disumbang oleh ekspor nonmigas turun 7,92% dari US$14,01 miliar pada Oktober 2019 menjadi US$12,90 miliar pada November 2019. Sementara itu, untuk ekspor migas masih mengalami peningkatan sebesar 20,66% dari US$0,92 miliar pada Oktober 2019 menjadi US$1,11 miliar pada November 2019.

Kinerja ekspor November 2019 juga mengalami penurunan sebesar 5,67% dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebesar US$14,85 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper