Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Luar Jawa Perlu Fokus ke Sektor Hulu

Pengembangan industri hulu membutuhkan investasi yang lebih mahal dan lahan yang lebih luas.
Ilustrasi kawasan industri./Dok. Kemenperin
Ilustrasi kawasan industri./Dok. Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menilai pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa perlu difokuskan untuk penguatan sektor hulu agar dapat menyokong pertumbuhan dan rantai pasok industri hilir.

Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman mengapresiasi rencana pemerintah untuk melanjutkan perluasan industri di luar Pulau Jawa dengan berfokus pada sumber daya alam. Menurutnya, selama ini pertumbuhan industri hilir yang signifikan tidak dibarengi peningkatan industri hulu yang kurang berkembang.

Pasalnya, pengembangan industri hulu membutuhkan investasi yang lebih mahal dan lahan yang lebih luas.

"Pengembangan industri hulu ini untuk mendukung industri hilir yang tumbuh lebih cepat. Luar Jawa ini jadi pilihan sebab industri hulu butuh lahan lebih luas," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (12/1/2020).

Guna mendukung pengembangan industri di luar Pulau Jawa, Adhi menilai pertama-tama pemerintah perlu memberikan insentif yang berbeda kepada industri hulu. Insentif lebih tinggi dinilai lebih layak diberikan kepada segmen industri tersebut.

"Pemerintah juga perlu memikirkan skema pinjaman lunak, seperti dahulu pengembangan industri sawit yang dibantu dengan skema pendanaan serupa. Saat ini kita bisa menikmati hasilnya dari industri sawit."

Adhi mengingatkan perlunya penguatan infrastruktur di luar Pulau Jawa. Menurutnya, selama ini hambatan pengembangan konsep tol laut terkendala akibat infrastruktur di daerah masih kurang.

Dengan program prioritas kawasan industri di luar Pulau Jawa, jelasnya, pemerintah bisa menjalankan konsep tersebut.

"Rencana tol laut itu sangat baik, tetapi kapal harusnya pergi pulang dengan muatan sama. Saat ini, muatan kapal dari luar Jawa masih sehingga konsep itu tidak jalan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper