Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN V Akan Lakukan Pemetaan Geospasial Sawit Rakyat

Pengelolaan kebun plasma PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) tak hanya akan berfokus pada peremajaan dan peningkatan produksi saja, tetapi juga pada pemanfaatan teknologi informasi yang terkini dan tepat guna sebagai katalis penggerak ekonomi kebun plasma.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pengelolaan kebun plasma PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) tak hanya akan berfokus pada peremajaan dan peningkatan produksi saja, tetapi juga pada pemanfaatan teknologi informasi yang terkini dan tepat guna sebagai katalis penggerak ekonomi kebun plasma.

Hal ini setidaknya tercermin dari penandatanganan nota kesepahaman Pengelolaan Kebun Plasma Berbasis Precision Farming melalui Pemetaan Geospasial dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir). Penandatanganan ini direalisasikan pada Rabu (8/1/2020) oleh Direktur Komersil PTPN V Rurianto dan Ketua Aspekpir DPD I Riau Sutoyo.

"Ke depan, pengelolaan kebun plasma perusahaan akan dilaksanakan berbasis pemetaan geospasial. Untuk itu, kami menggandeng Aspekpir DPD Riau sebagai salah satu wadah yang menaungi KUD plasma perusahaan untuk bekerja sama dalam hal pemetaan yang presisi,” tutur Direktur Utama PTPN V Jatmiko K. Santoso dalam keterangan resmi.

Pemetaan Geospasial merupakan metode pemetaan berbasis foto udara dengan memanfaatkan pesawat tanpa awak. Melalui teknologi ini, petani plasma akan mendapat beragam informasi mulai dari luas areal, jumlah tanaman yang presisi, peta kontur, peta jalan, peta parit/sungai, bahkan sampai tingkat kesehatan dari tanaman.

"Dengan pemetaan yang presisi, maka petani dan KUD dapat merencanakan kebun sawitnya dengan lebih efektif dan efisien," kata Jatmiko.

Dengan menjalankan berbagai kegiatan yang bernaung di bawah program BUMN Untuk Sawit Rakyat, Jatmiko juga menyampaikan bahwa tanaman sawit kelolaan KUD yang telah bermitra dengan PTPN V telah mencapai produktivitas sebesar 16 ton tandan buah segar (TBS) per tahun dalam usia 30 bulan. Dia menyebutkan produktivitas ini telah berada di atas standar PPKS (nasional) yang  berada di angka 12 ton TBS per tahun.

"Untuk itu, besar harapan kami kedepan MoU antara PTPN V dan Aspekpir Riau yang juga mendukung program satu data dari pemerintah ini dapat terealisasi dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan serta berdampak pada produktivitas sawit rakyat yang optimal," tutur Jatmiko.

PTPN V telah merencanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Provinsi Riau seluas 5.486 ha untuk 18 KUD. Khusus di Kabupaten Siak, tahun ini ada 4 KUD yang akan diremajakan dengan total luas 1.528 ha, termasuk KUD Tunas Muda  seluas 256 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper