Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Meningkat, Investor Serbu Pasar China 

Kemajuan pada perundingan dagang dan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ekonomi China menuju stabilisasi telah mendorong para investor merangkul pasar ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Properti di China/Bloomberg
Properti di China/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kemajuan pada perundingan dagang dan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ekonomi China menuju stabilisasi telah mendorong para investor merangkul pasar ekonomi terbesar kedua dunia itu.

Kepercayaan yang meningkat membantu memicu penguatan yuan sebesar 0,5 persen pada Selasa (7/1/2020), mendorongnya ke level terkuat sejak awal Agustus.

Mata uang China tersebut melejit lewat dari batas 6,95 per dolar, dan  diperdagangkan pada sisi terkuat pergerakan rata-rata 200 hari (MA 200) untuk pertama kalinya sejak Mei 2019.

Kembalinya risk appetite  di China datang di tengah optimisme yang berkembang bahwa Beijing dan Washington dapat menandatangani kesepakatan awal perdagangan paling cepat pekan.

Sementara itu, momentum juga membaik pada ekonomi China, dengan data terbaru menunjukkan pemulihan di sektor manufaktur nasional berlanjut pada Desember.

“Sentimen risiko sangat kuat di daratan China. Ada tanda-tanda stabilisasi dari ekonomi dan kebijakan moneter yang lebih fleksibel," kata Tommy Xie, seorang ekonom di Oversea-Chinese Banking Corp., dikutip melalui Bloomberg, Selasa.

Delegasi perdagangan China berencana menandatangani tahap pertama dari kesepakatan perdagangannya dengan AS di Washington pada 15 Januari, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Optimisme ini diikuti dengan harapan dari para investor China terhadap tambahan dukungan dari bank sentral menjelang risiko kekurangan likuiditas yang besar pada Januari.

Kebijakan pemangkasan cadangan wajib bank umum, yang diumumkan sebelumnya mulai berlaku hari Senin (6/1), mengucurkan dana sekitar 800 miliar yuan atau senilai US$115 miliar.

"Kami berharap penguatan ekonomi akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang," Qian Wan, yang meliput kawasan China Raya untuk Bloomberg Economics di Hong Kong, menulis dalam catatan tertanggal 6 Desember.

Dia mengutip ketidakpastian seputar kesepakatan perdagangan AS-China yang mulai reda, basis perbandingan yang rendah dengan tahun sebelumnya, ekspansi kredit musiman, pengurangan rasio persyaratan cadangan, dan investasi yang dipimpin pemerintah dapat mendorong optimisme pasar lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper