Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kayu Olahan Indonesia Turun, Luas Penanaman Naik Signifikan

Kendati nilai ekspor kayu olahan asal Indonesia mengalami penurunan sepanjang 2019, luas penanam di hutan tanaman naik secara signifikan.
Ilustrasi hutan produksi
Ilustrasi hutan produksi

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati nilai ekspor kayu olahan asal Indonesia mengalami penurunan sepanjang 2019, luas penanam di hutan tanaman naik secara signifikan.

“Tahun 2018 penanaman hanya mencapai 196.000 hektare (ha), sedangkan pada 2019 lalu realisasi tanaman meningkat 51,09%, menjadi 297 ribu ha," ujar Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) Indroyono Soesilo di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Oleh karena itu, Indroyono memprediksi pada 2020 produksi kayu alam relatif tetap, sedangkan produksi kayu tanaman akan meningkat. 

"Pasokan bahan baku industri pengolahan kayu akan bergeser ke hutan tanaman. Kayu alam hanya akan digunakan untuk produk bernilai tinggi," jelasnya. 

Sementara itu, kenaikan realisasi penanaman tersebut akan sejalan dengan terbitnya Permen LHK Nomor 10 dan Nomor 11 tahun 2019 yang memberikan pengaturan dalam pengelolaan dan perlindungan ekosistem gambut serta Permen LHK No. 62 tahun 2019 tentang Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI). 

Adapun lambatnya perekonomian global pada 2019 akibat adanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat turut memengaruhi kegiatan ekspor produk olahan kayu asal Indonesia. Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan ekonomi dunia hanya mencapai 3% dari proyeksi sebelumnya 3,7 %. 

Pada 2019, total nilai ekspor kayu olahan Indonesia senilai US$11,64 miliar. Ada penurunan US$490 juta dibandingkan periode yang sama pada 2018 senilai US$12,13 miliar. 

Untuk negara tujuan ekspor terbesar masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni China di posisi teratas, diikuti Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Korea Selatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Lucky Leonard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper