Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Kementan Dorong Industri Susu

Serangkaian strategi disiapkan pemerintah guna menggenjot produksi susu segar dalam negeri. Penguatan koperasi peternak sapi perah pun menjadi salah satu fokus kebijakan yang diambil.
Peternak menuangkan susu sapi hasil perahan ke wadah, di Subang, Jawa Barat, Sabtu (28/3/2015)./JIBI-Bisnis/Rachman
Peternak menuangkan susu sapi hasil perahan ke wadah, di Subang, Jawa Barat, Sabtu (28/3/2015)./JIBI-Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Serangkaian strategi disiapkan pemerintah guna menggenjot produksi susu segar dalam negeri. Penguatan koperasi peternak sapi perah pun menjadi salah satu fokus kebijakan yang diambil.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sugiono mengemukakan bahwa upaya peningkatan produksi susu nasional tak bisa dipisahkan dengan kerja sama yang aktif baik dengan instansi pemerintah maupun swasta sebagaimana tercantum dalam Cetak Biru Persusuan 2013-2025 dari Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian.

Dalam hal jalinan kerja sama dengan pihak swasta, dia mengatakan pihaknya mendorong kemitraan antara industri pengolahan susu (IPS) dan koperasi peternak sapi perah dalam menyerap bahan baku susu segar.

Sementara itu, untuk penguatan kelembagaan peternak sapi perah, dia mengemukakan pihaknya telah berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Ada pula bantuan sarana prasarana, peningkatan kapasitas SDM peternak, permodalan maupun promosi," ujar Sugiono dalam pesan tertulis kepada Bisnis, Senin (30/12/2019).

Koperasi sapi perah sendiri memainkan peran strategis dalam rantai pasok susu segar di Tanah Air. Berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), 77% kebutuhan susu segar IPS dipasok dari produksi peternakan rakyat. Sementara itu, 23% sisanya merupakan produksi perusahaan-perusahaan besar dengan kepemilikan sapi perah sebanyak 10% dari total populasi yang tercatat.

Meski peternakan rakyat membudidayakan populasi sapi yang jauh lebih banyak, kendala efisiensi masih menjadi masalah. USDA mencatat produktivitas sapi di peternakan rakyat berkisar di angka 10-11 liter/ekor/hari dengan jarak beranak (calving interval) yang lebih panjang dibanding sapi perah yang dikembangkan perusahaan besar.

Di sisi lain, produktivitas sapi perah kelolaan perusahaan besar tercatat bisa mencapai 20 liter/ekor/hari dengan jarak beranak selama 13 sampai 14 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper