Bisnis.com, JAKARTA — Pengoperasian jalan tol Balikpapan—Samarinda bakal menambah daya tarik lokasi yang menjadi calon ibu kota negara di mata para pengembang properti.
Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur pada suatu wilayah akan membawa dampak positif terhadap industri properti karena menciptakan peluang pengembangan kawasan baru.
Permintaan properti seperti hunian, area komersial, dan pusat perbelanjaan biasanya akan meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur yang makin memadai.
“Keberadaan infrastruktur baru tentunya akan berdampak pada percepatan pengembangan kawasan. Apalagi kawasan tersebut juga nantinya akan menjadi pusat aktivitas baru sebagai pusat pemerintahan,” ujar Angra kepada Bisnis, Selasa (17/12/2019).
Meskipun demikian, Angra mengungkapkan bahwa pengaruh dari pembangunan infrastruktur jalan tol tidak akan langsung terasa dalam waktu dekat karena membutuhkan proses yang cukup panjang untuk pengembangan di kawasan yang baru.
“Dampaknya belum akan [terasa] dalam waktu dekat untuk sektor properti karena biasanya yang menjadi daya tarik itu adalah fungsi bisnis dan komersial. Jalan tol di kawasan IKN [ibu kota negara] cenderung akan mendorong sektor perumahan,” ungkapnya.
Baca Juga
Pada Selasa (17/12/2019), Presiden Joko Widodo telah meresmikan jalan tol Balikpapan—Samarinda (Balsam) seksi 2, 3, dan 4 sepanjang 58,70 kilometer. Panjang keseluruhan dari jalan tol itu sendiri adalah 99,30 kilometer.
Presiden Jokowi berharap agar keberadaan jalan tol tersebut akan memperlancar konektivitas di Balikpapan—Samarinda. Selain itu, kehadiran tol tersebut juga akan mempercepat akses ke kawasan ibu kota baru.
Jokowi menargetkan seluruh seksi jalan tol Balsam dapat tersambung pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
