Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan dari Aljazair : Ini Fokus Pertamina di Luar Negeri

PT Pertamina (Persero) akan terus melakukan ekspansi bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri guna menambah pasokan untuk kebutuhan domestik.
Tahap drilling sumur pertama di Lapangan MLN./Istimewa
Tahap drilling sumur pertama di Lapangan MLN./Istimewa

Bisnis.com, HASSI MESSAOUD - PT Pertamina (Persero) akan terus melakukan ekspansi bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri guna menambah pasokan untuk kebutuhan domestik.

Perusahaan migas pelat merah tersebut tahun depan akan fokus pada pengembangan lapangan di Aljazair, Gabon, Prancis, Nigeria, Angola, dan Tanzania. Pertamina membuka sejumlah opsi termasuk melakukan akuisisi lapangan minyak milik operator lain yang sudah beroperasi.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan pihaknya berkepentingan untuk meningkatkan produksi saat ini sebanyak 100.000 barel per hari (bph). “Selain pengembangan lapangan eksisting, kami juga membuka opsi untuk akuisisi maupun ikut saham penyertaan bersama operator lain,” tuturnya di sela-sela kunjungan ke Aljazair, Rabu (18/12/2019).

Di Aljazair, Dharmawan hendak mengunjungi Lapangan Menzel Lejmet North (MLN) yang berada di Gurun Sahara. Namun, hingga Rabu pukul 12.00 waktu setempat atau 18.00 WIB, rencana ini tertahan di basecamp Hassi Messaoud—45 menit penerbangan komersial dari Aljir karena cuaca buruk dan terjadi badai gurun.

Untuk bisnis hulu di luar negeri, Pertamina menggunakan sayap bisnisnya, Pertamina Internasional EP. Selain menjadi operator langsung seperti di Lapangan MLN, Pertamina EP juga mengendalikan Maurel et Prom S.A (72% saham), sebuah perusahaan publik yang berbasis di Paris.

Presiden Direktur Pertamina Internasional EP Denie S. Tampubolon menambahkan produksi minyak mentah di luar negeri ditargetkan terus meningkat dan mencapai puncak 200.000 bph pada 2027. Peningkatan ini ditopang produksi di sejumlah lapangan migas di Irak, Gabon, Angola, dan Tanzania dengan kenaikan CAGR 5%per tahun.

“Ini belum memperhitungkan ekspansi anorganik yang menjadi strategi pertamina hulu,” tuturnya.

Sebelumnya, Dharmawan mengatakan investasi anorganik hulu migas diarahkan untuk menambah aset blok migas. Adapun rencana investasi hulu migas pada 2020 senilai US$7,8 miliar. Sektor hulu migas mendapat jatah investasi senilai US$3,7 miliar. 

Khusus investasi organik atau peningkatan produksi migas, Pertamina menyiapkan US$3,57 miliar, sementara investasi anorganik atau pengembangan bisnis hulu senilai US$150 juta melalui akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hery Trianto
Editor : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper