Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polemik Ekspor Benih Lobster, Penolakan Kian Kencang

Wacana ekspor benih lobster terus mendapat penolakan, tak terkecuali dari Pimpinan Komisi IV DPR Dedi Mulyadi. 
Dedi Mulyadi.JIBI/BISNIS-Wisnu Wage
Dedi Mulyadi.JIBI/BISNIS-Wisnu Wage

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana ekspor benih lobster terus mendapat penolakan, tak terkecuali dari Pimpinan Komisi IV DPR Dedi Mulyadi. 

Menurutnya, tidak ada kaitan antara wacana ekspor benih lobster dengan penyiapan infrastruktur untuk membesarkan atau budi daya lobster. Adapun Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana memberi kuota ekspor benih lobster seraya pembangunan infrastruktur pembesarannya.

Dedi menegaskan infrastruktur lobster adalah di laut. "Laut yang baik yang di dalamnya ada karangnya, pasirnya, itu adalah infrastruktur bagi pertumbuhan lobster," ujarnya saat menghubungi Bisnis, Selasa (17/12/2019).

Oleh karena itu, menurut Dedi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harusnya menjaga laut, karang, pasir laut, dan ikan rucah. "Kalau itu semua dijaga, maka lobster akan tumbuh dalam infrastruktur laut yang ramah," tuturnya.

Dia khawatir jika keran ekspor benih lobster kembali dibuka, akan ada pengambilan dalam skala besar dan justru mengancam kehidupan lobster di alam. 

"Kalau lobster dikirim ke sana [luar negeri], nanti akan ada pengambilan lobster gila-gilaan. Kita akan kehilangan generasi," katanya.

Dia menilai akan menjadi aneh ketika benih lobster yang diekspor, misal ke Vietnam, nantinya akan besar dan malah dijual kembali ke Indonesia.

Oleh karena itu Dedi berharap agar Edhy mengkaji lebih dalam wacana ekspor benih lobster. Ketimbang ekspor, dia menyarankan agar budi daya lobster lah yang didorong dan diperbanyak sehingga memberi nilai tambah mengingat lobster yang sudah besar memiliki nilai jual tinggi.

Dia menambahkan jika alasan ekspor benih lobster karena ada penyelundupan ilegal, maka harus ada tindakan tegas sembari memperketat pengawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Lucky Leonard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper