Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Output Pabrik Jerman Kembali Terperosok

Survei terbaru manajer pembelian untuk 2019 menyoroti keadaan industri yang mengerikan di ekonomi terbesar Eropa, yang merupakan salah satu hambatan terbesar di zona euro 19 negara tahun ini.
Manufaktur Jerman./.Reuters
Manufaktur Jerman./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Tepat ketika pabrik-pabrik Jerman mulai berhasil keluar dari keterpurukan sepanjang tahun yang menghancurkan ekonomi negara itu, kondisinya memburuk lagi.

Survei terbaru manajer pembelian untuk 2019 menyoroti keadaan industri yang mengerikan di ekonomi terbesar Eropa, yang merupakan salah satu hambatan terbesar di zona euro 19 negara tahun ini.

Performa yang mengecewakan juga terjadi Prancis dan Inggris.

Indeks Manajer Pembelian IHS Markit untuk manufaktur Jerman secara tak terduga turun menjadi 43,4 pada Desember, berkebalikan dengan perkiraan para ekonom bahwa kondisinya akan meningkat.

Penurunan pemesanan dan ekspor baru berkurang serta pertumbuhan yang melemah di sektor jasa melanjutkan kontraksi di sektor swasta untuk bulan keempat berturut-turut.

"Data menunjukkan akhir yang lemah untuk tahun yang sulit bagi ekonomi Jerman. Manufaktur terus membebani output sektor swasta," kata Phil Smith, seorang ekonom di IHS Markit, dikutip melalui Bloomberg, Senin (16/12/2019).

Kementerian Ekonomi juga menyatakan optimisme yang memudar.

Ketika ekonomi saat ini tersendat, laporan bulanan kementerian menunjukkan tanda-tanda pertama dari berakhirnya penurunan manufaktur, membuat pemulihan bertahap dalam ekonomi yang lebih luas menjadi lebih mungkin.

Bank Sentral Eropa pekan lalu kembali memangkas proyeksi pertumbuhan zona euro untuk 2020.

Gubernur ECB Christine Lagarde menyoroti tantangan yang dihadapi ekonomi, tetapi juga menunjukkan tanda-tanda stabilisasi, dengan alasan risiko penurunan terlihat sedikit berkurang.

Adapun, ukuran aktivitas di sektor swasta zona euro tetap 50,6 pada Desember, sedikit lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 50,7.

Ini menandakan output kuartal keempat akan menjadi yang terlemah sejak blok ekonomi itu keluar dari double-dip recession pada paruh kedua 2013.

Prospek dari kesepakatan perdagangan antara AS dan China hanya berdampak sedikit untuk meredakan kekhawatiran bahwa Jerman akan terus tertekan.

Pembuat mobil mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan elektrifikasi, produsen dihadapkan dengan permintaan global yang lebih lemah, dan konsumen perlahan mulai merasakan dampaknya.

Prospek untuk 2020 suram, dengan pasar tenaga kerja, benteng ekonomi, semakin dipengaruhi oleh malaise pabrik Jerman, sementara pengeluaran rumah tangga mulai berkurang.

Bundesbank telah memangkas perkiraan untuk 2020 sebesar dua kali lipat, di mana ekspansi diperkirakan hanya 0,6%.

Gubernur Bundesbank Jens Weidmann memperingatkan bahaya eksternal, yang dapat memperburuk dan memperpanjang penurunan dalam industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper