Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIRUT PTPP (PERSERO) TBK. LUKMAN HIDAYAT : "Konstruksi Itu Pintu Masuk"

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PTPP dalam beberapa tahun terakhir memperluas portofolio bisnis, seperti ke energi terbarukan, sistem penyediaan air minum (SPAM), dan jaringan gas.
Direktur PT PP Tbk Lukman Hidayat (dari kiri), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kasubdit Lalu Lintas, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perkeretaapian Yudi Karyanto, dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi melakukan prosesi Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2)./JIBI-Rachman
Direktur PT PP Tbk Lukman Hidayat (dari kiri), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kasubdit Lalu Lintas, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perkeretaapian Yudi Karyanto, dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi melakukan prosesi Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PTPP dalam beberapa tahun terakhir memperluas portofolio bisnis, seperti ke energi terbarukan, sistem penyediaan air minum (SPAM), dan jaringan gas. Untuk mengetahui perkembangan lini bisnis baru itu, Bisnis.com mewawancarai Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat. Berikut ini petikannya:

Apa proyek apa yang paling fenomenal yang digarap PTPP selama 2019?

Kami ada beberapa proyek yang sebenarnya sederhana, tetapi fenomenal. Itu adalah Jembatan Merah di Papua. Orang-orang menyebutnya Jembatan Holtekamp. Menjadi menarik karena itu jembatan terpanjang dan terbesar di sana yang menghubungkan Indonesia bagian timur dan tidak jauh ke Papua Nugini melalui jalan darat.

Kedua, itu dibangun di lokasi gempa yang cukup besar di Papua, manajer proyeknya anak-anak muda dengan pola pemikiran yang luar biasa meskipun teknologinya sederhana.

Di Kulon Progo, PP termasuk satu-satunya yang membuat airport dari benar-benar tanah kosong sampai jadi. Kalau dulu membuat airport dimulai dari runway-nya mungkin 2.000 meter dulu, gedungnya sederhana, terus muncul ide untuk menambah. Kalau ini memang sudah dibuat runway 3.300 m, taxi way 3.200 m.

Yang luar biasa, kalau ada masalah dengan runway, taxiway-nya bisa digunakan untuk runway. Jadi, bisa digunakan untuk emergency landing maupun take off. Ini memang terkesan biaya mahal, tetapi multifungsinya luar biasa. Gedungnya juga bernuansa modern lokal dengan ciri khas Yogya. Insyaallah pada Maret hingga Mei tuntas 100%.

Kami bangun dengan nilai total Rp7,4 triliun. Itu termasuk airport yang paling cepat di dunia. Kami bangun sampai bisa ditempati itu setahun walaupun belum selesai. Walaupun belum selesai, sekarang sudah lima flight, setiap hari berarti 10 pergerakan. Runway-nya waktu dites Menteri Perhubungan, kategorinya termasuk salah satu yang terbaik di Indonesia, mulus.

PTPP sedang melakukan transformasi digital. Bagaimana perkembangannya?

PP termasuk BUMN Karya yang melakukan transformasi digital. Kami sudah menerapkan enterprise resource planning dengan produk SAP yang sekarang kami gunakan.

Jadi, kami mengintegrasikan semua laporan. Pada saatnya kalau sudah semua, termasuk sumber daya manusia, kami single entry, datanya bisa untuk evaluasi, mengambil keputusan, dan sebagainya. Budgetnya Rp100 miliar, di luar biaya-biaya pendukung, misalnya menyediakan orang, pelatihan, dan sebagainya.

Kami juga menerapkan DCH atau digital construction hack untuk mengendalikan waste dalam pelaksanaan walaupun sekarang kami masih dalam tahap belajar menerapkan link construction. Mudah-mudahan tahun depan kami sudah memahami keseluruhan proyek-proyek kami. Kalau 2018 kami start digitalisasi, harapannya 2020 kami sudah forward looking, sudah maju.

Seberapa besar kontribusi bisnis perumahan terhadap pendapatan PTPP saat ini?

Kontribusi bisnis perumahan terhadap total pendapatan 18%. Dulu sampai 62%. Ketika bisnis lain kami berkembang, tinggal 18%. Bisnis EPC [engineering, procurement, and construction] kami meningkat sekitar 45%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hendra Wibawa
Sumber : Bisnis Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper