Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Bantu Sri Mulyani Kembangkan Ekonomi Islam

Selain melantik Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua Umum IAEI, nama lain yang juga masuk dalam kepengurusan IAEI periode ini adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menduduki posisi Wakil Ketua Umum V bidang Pengembangan Ekonomi Digital dan Keuangan Sosial Islam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir aat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019)./Antara
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir aat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Struktur kepengurusan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia periode 2019 - 2023 telah resmi dilantik pada Jumat (13/12/2019).

Selain melantik Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua Umum IAEI, nama lain yang juga masuk dalam kepengurusan IAEI periode ini adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menduduki posisi Wakil Ketua Umum V bidang Pengembangan Ekonomi Digital dan Keuangan Sosial Islam.

Erick menceritakan, ia awalnya ditawari membantu dalam kepengurusan IAEI Periode 2019 - 2023 oleh Sri Mulyani. Tawaran tersebut, dilayangkan kepadanya pada Juli 2019.

"Waktu itu saya belum dipilih sebagai menteri, jadi saya komitmen melakukannya," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta pada Jumat (13/12/2019).

Meskipun kini merangkap jabatan sebagai menteri dan pengurus IAEI, ia berjanji akan tetap berkomitmen melaksanakan tugas-tugasnya di kedua lembaga. Meski demikian, ia juga menyadari waktunya mengurus IAEI tidak akan seleluasa sebelumnya.

Selain itu, ia juga menuturkan, pengembangan ekonomi islam secara digital tidak perlu membentuk sebuah sistem terintegrasi yang baru. Menurutnya, pasar ekonomi digital di Indonesia sudah cukup besar.

Ia mencontohkan, saat ini sudah cukup banyak sistem pembayaran daring yang ada di Indonesia. Bervariasinya sistem yang ditawarkan seharusnya menjadi nilai positif bagi IAEI dalam upayanya mengembangkan ekonomi digital islam.

"Kita tidak perlu membuat lagi yang baru, cukup bersinergi saja dengan beberapa pihak, baim itu swasta maupun pemerintah," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper