Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyesuaian Royalti, Antam Optimistis Tingkatkan Kinerjanya

PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) optimistis mampu mencapai kinerja yang lebih baik tahun depan seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 81/2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Proses Peleburan Feronikel
Proses Peleburan Feronikel

Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) optimistis mampu mencapai kinerja yang lebih baik tahun depan seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 81/2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Dede Izudin, Plh SVP Corporate Secretary Antam, mengatakan bahwa aturan baru mengenai jenis PNBP akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang.

Pasalnya, selain mengatur peningkatan royalti nikel menjadi 10%, beleid itu juga menurunkan royalti feronikel dari semula 4% menjadi 2%.

Seperti diketahui, feronikel merupakan kontributor penjualan terbesar kedua bagi Antam sejak Januari–September 2019. Perusahaan mencatat produksi feronikel mencapai 19.052 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan feronikel 19.703 TNi, atau naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 19.149 TNi.

Penjualan feronikel selama Januari–September 2019 juga merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam sebanyak Rp3,61 triliun, atau 15% dari total penjualan bersih di periode tersebut.

“Perusahaan mengapresiasi langkah Pemerintah mengubah komposisi royalti komoditas nikel untuk tujuan hilirisasi,” katanya.

Dede menuturkan, penurunan tarif royalti feronikel diharapkan membawa dampak positif bagi kinerja perusahaan pada 2020. Perusahaan menilai penyesuaian tarif royalti untuk feronikel sangat baik untuk kemajuan perusahaan, meskipun di sisi lain ada peningkatan royalti bijih nikel.

“Tahun depan sudah tidak ada lagi ekspor bijih nikel, sehingga optimalisasi kinerja komoditas feronikel dan emas menjadi penting,” ujarnya.

Dalam laporan tertulis perusahaan, komoditas emas memang menjadi kontributor terbesar penjualan Antam sepanjang Januari–September 2019.

Nilai penjualan bersih Antam pada Januari–September 2019 tercatat sebesar Rp24,53 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 23% dibandingkan dengan capaian penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp19,95 triliun.

Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Antam dengan kontribusi mencapai Rp17,03 triliun, atau 69% dari total penjualan bersih pada Januari–September 2019.

Tahun ini, Antam terus berupaya mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan untuk menggenjot PNBP.

Tahun lalu saja Antam telah menyetor Rp576 miliar sebagai PNBP, sehingga memperoleh penghargaan sebagai salah satu pemberi PNBP terbesar di sektor pertambangan dalam Subroto Award yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Antam juga masuk ke dalam nominasi untuk kategori perusahaan dengan pembayar PNBP terbaik, perusahaan dengan pembayar PNBP terbesar, dan perusahaan tambang yang melaksanakan hilirisasi terintegrasi terbaik oleh Indonesian Mining Association (IMA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper